JOGJA, Radar Seluma.Diswayid, — Hari ini, Animal Friends Jogja (AFJ) dan Act For Farmed Animals (AFFA) bersama Open Wing Alliance (OWA), koalisi global dari 100 organisasi yang mencakup 72 negara di enam benua, mengumumkan peluncuran Laporan Benchmark Bebas Sangkar (Cage-Free) pertama di Asia.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran konsumen akan isu kesejahteraan hewan dan peningkatan komitmen dari perusahaan-perusahaan untuk menggunakan telur bebas sangkar, Benchmark ini merupakan seruan kepada pemerintah di Asia agar terlibat lebih dalam. Laporan perdana ini menilai kemajuan pemerintah di Asia dalam mendukung peralihan industri peternakan menuju sistem bebas sangkar.
Tujuh belas negara di Asia Timur, Asia Selatan dan Asia Barat, serta Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru (SEAANZ) dievaluasi berdasarkan tiga pilar utama yaitu, Mengakhiri Kandang (Sekat/Baterai), Kerangka Kebijakan, dan Standar Kesejahteraan dengan skor maksimum 140 poin. Selandia Baru menempati peringkat pertama dalam Benchmark dengan skor 86 poin, mencetak skor tertinggi dalam dua dari tiga pilar. Sebaliknya, Bangladesh, Malaysia, dan Vietnam menempati peringkat terendah dalam Benchmark dengan skor 4 poin.
Sedangkan Indonesia sendiri masuk ke dalam peringkat tujuh dengan skor sebanyak 21 poin. Pemerintah Indonesia pernah menerbitkan Pedoman Kesejahteraan Hewan untuk Peternakan Ayam Petelur pada tahun 2023 yang ditujukan khusus untuk peternakan ayam petelur bebas sangkar. Walaupun begitu, Indonesia belum memenuhi standar semua pilar di Benchmark, terutama Mengakhiri Kandang (Sekat/Baterai), karena belum ada peraturan dan sanksi khusus mengenai larangan atau penghapusan bertahap penggunaan sistem kandang baterai hingga saat ini.
Benchmark memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, serta diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang lebih efektif. Hal ini akan mempercepat transisi ke peternakan bebas sangkar untuk memberi keuntungan bagi manusia dan hewan di seluruh Asia.