Dikatakan Arief, Bulog mendapat penugasan untuk membantu stok di toko-toko ritel modern dan tradisional melalui distribusi beras SPHP 5 kg dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Pasalnya, pihaknya mendapati bahwa stok di PIBC sendiri terbilang cukup banyak, mencapai lebih dari 30 ribu ton.
BACA JUGA:Gara-Gara Ayam dan Cinta di Tolak, Satu Keluarga di Bunuh! Begini Kronologinya
BACA JUGA:Memanfaatkan Ampas Teh sebagai Pupuk Alami untuk Tanaman Seledri
"Presiden juga memerintahkan hari ini semuanya tolong di konvert ke 5 kg, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah dipersiapkan 200 ribu ton. Khusus untuk Jakarta, permintaan Pak Gubernur DKI dan Dirut Food Station diberikan 50 ribu ton," bebernya.
"Dijelaskannya, Bulog juga akan berkoordinasi dengan penggiling padi, cetak secepatnya, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional," sambungnya.
Arief mengatakan, distribusi akan mulai dilaksanakan hari ini juga untuk beras SPHP 5 kg sekitar 40 ton. Sementara untuk beras komersil sendiri, paling lambat dibagikan pada 31 Maret, mengingat setelah itu RI akan melangsungkan panen besar-besaran.
BACA JUGA:Memanfaatkan Ampas Teh sebagai Pupuk Alami untuk Tanaman Seledri
"Karena panen kita menurut KSA BPS Maret 3,5 juta ton, akan ada 3,5 juta ton. Challenge kita berikutnya, hari ini challenge kita adalah harga di hilir, dua bulan lagi kita harga di hulu. Karena pemerintah harus menjaga harga tingkat petani," ujar dia.