2. Kerusakan pada sistem hidraulik: Rem truk jenis hidraulik dapat mengalami rem blong akibat backfeeding. Backfeeding terjadi ketika kampas rem mengalami panas berlebih karena digunakan saat truk membawa beban terlalu berat atau pada kondisi tanjakan dan turunan .
BACA JUGA:Balita Sakit Dapat Perhatian Bupati, Dirujuk ke RSUD Darma Manna
3. Tekanan angin yang berkurang: Pada truk dengan sistem pengereman pneumatik, rem blong dapat terjadi jika tekanan angin dalam sistem rem berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan hanya rem konvensional (service brake) tanpa memanfaatkan rem angin (parking brake) yang dapat mempertahankan tekanan angin dalam sistem .
4. Komponen suku cadang yang tidak asli: Penggunaan komponen suku cadang KW (Kualitas Wajib) yang tidak asli pada sistem pengereman truk dapat menyebabkan rem blong. Spesifikasi dan kualitas yang tidak terjamin dapat mempengaruhi performa pengereman dan membuat pedal rem menjadi keras atau tidak responsif .
5. Muatan yang terlalu berat: Truk yang mengangkut muatan yang terlalu berat dapat menyebabkan rem bekerja lebih keras untuk menghentikan kendaraan. Jika rem tidak mampu mengkonversi energi kinetik menjadi panas dengan efektif, maka rem bisa blong .
BACA JUGA:Bidang Aptika Diskominfo Bengkulu Selatan Target Peningkatan SPBE
BACA JUGA:Cek, 10 HP Android 13 di 2023, Harganya dari Sejutaan
Penting menurut Dedy, untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin pada sistem pengereman truk, termasuk memeriksa level minyak rem, kondisi kampas rem, sistem hidraulik, dan tekanan angin. Jika Anda mengalami masalah dengan rem truk, sebaiknya segera periksakan ke bengkel atau mekanik yang terpercaya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(**)