“Subtansi dan misinya malahan tidak kelihatan yang kelihatan justru saling menyerang peribadi dan personal yang tidak ada hubungan dengan konteks debat,” terangnya.
“Karena jika menyerang personal dan pribadi, kurang memberikan edukasi serta pendidikan pada masyarakat yang menonton, sehingga perlu diformat lebih baik lagi, serta adanya rambu-rambu,” tambah Jokowi.
BACA JUGA:Bergerak Cari Warga Sakit,TRC Cinta Bengkulu Selatan Terjun Langsung Mengunjungi Warga
BACA JUGA: Mengenal Suntik Kecantikan yang Buat Cita Citata Menyesal
Komentar Jokowi inilah yang dibalas nitizen dengan share debat dia dengan Prabowo.
Mereka mulai menyebarkan video saat debat Capres 2019 lalu.
Saat itu, Jokowi bersama Ma’ruf Amin berhadapan dengan paslon Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno.
Dalam debat, Jokowi mengatakan jika pihaknya tidak ada rekam jejak diktator atau otoriter dan tidak punya rekam jejak pelanggaran HAM serta melakukan kekerasan.
Jokowi juga mengatakan bahwa jajaran pengurus di Partai Gerindra semuanya laki-laki dan tidak ada perempuannya.
Jokowi juga dalam debat tersebut menyinggung kondisi Ratna Sarumpaet yang dikatakan babak belur karena dianiaya, namun kenyataannya habis operasi plastik.