"Iya, rata-rata korbannya adalah yang menggunakan sepeda motor dan kondisi spesifikasi motornya tidak sesuai standar, karena sudah dimodifikasi," tegas Teguh.
Diketahui, jika dari total sebanyak 85 LP yang terjadi pada bulan Januari hingga Desember 2023. Setidaknya ada sebanyak 26 orang korban yang meninggal dunia dan tercatat total kerugian materil mencapai sebesar Rp 322.100.000 juta.
Dari 26 korban meninggal dunia tersebut. Rata-rata meninggal dunia di lokasi TKP. Namun tidak sedikit juga yang meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit atau saat dalam penanganan medis.
"Kebanyakan yang meninggal dunia dilokasi. Karena parahnya luka yang dialami. Sehingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia," ujarnya.
Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat sebanyak 39 orang dan mengalami luka ringan sebanyak 126 orang. Yang mana, luka berat ini merupakan kategori korban yang mengalami pendarahan hebat, terluka parah atau patah tulang. Namun masih bisa di selamatkan.
Sedangkan katagori korban yang mengalami luka ringan yakni, mengalami luka memar disebagian tubuh dan ada beberapa luka goresan yang dapat sembuh dalam hitungan minggu atau hari.
"Rata-rata yang mengalami luka berat ini menjalani pengobatan mandiri dirumah. Sedangkan yang luka berat dibawa ke Puskesmas sekitar TKP ataupun rumah sakit terdekat untuk ditangani secara medis," terangnya.
Dari total LP yang masuk tersebut, saat ini Sat Lantas Polres Seluma telah menempuh langkah restorative justice sebanyak 70 kasus, SP3 sebanyak 9 kasus dan progress penyelesaian tersisa 6 kasus. Adapun langkah restorative justice merupakan suatu proses penyelesaian masalah antara pihak korban, keluarga korban, pelaku dan keluarga pelaku, serta bersama masyarakat dan mediator. Sehingga kasus tersebut tidak dilanjutkan proses hukumnya karena kedua pihak telah berdamai secara kekeluargaan.