Saat itu kedua warga perempuan tersebut kembali ke pondok. Dirinya ditawarin kerupuk oleh kedua wanita tersebut. Dirinya pun duduk di tangga pondok sembari makan. Tak berselang lama, pemilik pondok mengatakan jika ada anak-anak yang mau mengambil (Maling) kelapa sawit.
BACA JUGA:Olahraga di Rumah Kunci Kesehatan dan Menyiasati Perut Buncit pada Wanita Tubuh Menjadi Ideal
"Saat itu ada 4 orang anak-anak membawa egrek. Kata pemilik pondok, kalau pak kades melihat anak-anak itu nanti tidak jadi mereka mengambil sawit. Karna kata pemilik pondok pak kades sembunyi, saya nyumput. Dua wanita ada di pondok. Sudah anak-anak itu pergi, saya pergi juga. Hanya sebatas itu saja," terangnya.
Ditambahkan, pada hari Jumat sekitar Pukul 15.00 wib. Lantaran banyak beredar buruk terangnya. Membuat dirinya menelusuri dari mana berita buruk dirinya tersebut. Sehingga dirinya mencari anak-anak yang sebelumnya bertemu di kebun.
"Saat itu saja panggil dan saya tanya. Siapa yang foto di pondok. Anak-anak itu mengatakan mereka disuruh oleh ibu-ibu banyak dan saya ajak ke ibu-ibu banyak itu. Saya tanya kepada ibu-ibu disana siapa yang menyuruh foto, mereka mengakatan kami dan saya langsung pulang," tambahnya.
Setelah itu, dirinya mengajak wanita yang dituduh melakukan perbuatan tak senono dengan nya, bersama suaminya dan pemilik pondok untuk melapor ke BPD atas isu yang telah beredar tentangnya. Hingga pada hari Minggu ada undangan dari BPD untuk melakukan rapat di desa.
Saat itu dirinya memberikan keterangan beserta saksi (Pemilik Pondok) yang mengatakan tidak ada ceritanya yang beredar buruk tentangnya. Pasalnya saat itu di pondok terdapat dua perempuan.
BACA JUGA:Mobil yang Cocok untuk Liburan ke Pantai, Ternyata Merek Toyota Jenis Ini Jadi Pilihan!