Dalam pernyataannya, Austin juga menyebut bahwa seorang kontraktor berkewarganegaraan AS tewas akibat serangan jantung saat serangan milisi pro-Iran terjadi. Sekitar 21 personel militer AS lainnya, ujar Austin, mengalami 'luka-luka ringan, namun semuanya telah kembali bertugas'.
Serangan-serangan di Suriah itu terjadi menyusul peringatan langsung, pada Kamis (26/10) pagi, dari Presiden AS Joe Biden kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei terkait serangan yang melanda posisi AS di kawasan Timur Tengah.
"Ada pesan langsung yang disampaikan. Sejauh itulah yang bisa saya sampaikan," ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan setempat dilansir dari Detik.Com, namun menolak untuk menjelaskan bagaimana pesan itu disampaikan.
Dalam pernyataannya, Austin berusaha menjauhkan serangan terhadap fasilitas Garda Revolusi Iran di Suriah itu dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza selama tiga pekan terakhir.
"Serangan yang dirancang khusus untuk membela diri ini dimaksudkan semata-mata untuk melindungi dan membela para personel AS di Irak dan Suriah," ujarnya.
BACA JUGA: Korban Tewas di Gaza Capai 7000 Warga, Hamas Rilis Jumlahnya
BACA JUGA:Hasil Pemeriksaan BKTL Seluma Keluar Bulan Depan
"Hal-hal itu terpisah dan berbeda dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, dan bukan merupakan perubahan dalam pendekatan kami terhadap konflik Israel-Hamas," tegas Austin.