Dalam sejarah panjang Yerusalem, salah satu peristiwa yang tak terlupakan adalah penaklukan kota ini oleh Jenderal Romawi Pompeius Magnus, atau yang lebih dikenal sebagai Pompey, pada tahun 63 SM. Peristiwa ini adalah salah satu tonggak penting dalam mengawali keterlibatan Romawi di Yerusalem dan membuka jalan bagi dominasi Romawi yang akan berlangsung selama beberapa abad di wilayah tersebut.
Pada tahun 66 SM, wilayah Yudea, yang saat itu merupakan bagian dari kerajaan Hasmonean yang independen, terlibat dalam pemberontakan dan konflik internal yang melibatkan berbagai faksi Yahudi yang berseteru. Perselisihan ini menciptakan kekacauan di Yerusalem dan memicu permintaan bantuan dari pihak Romawi. Pompey, seorang jenderal Romawi terkenal, dipilih untuk menstabilkan situasi.
Pompey dan Penaklukan Yerusalem
Pada tahun 63 SM, Pompey memasuki Yerusalem dengan pasukannya. Meskipun kota ini kuat dan dipertahankan oleh pemberontak Yahudi, Pompey berhasil menaklukkan Yerusalem setelah beberapa bulan berkecamuknya pertempuran. Penaklukan ini menandai akhir dari perang saudara Yahudi dan membuka babak baru dalam sejarah kota suci ini.
Pengaruh Penaklukan Yerusalem oleh Pompey
Penaklukan Yerusalem oleh Pompey memiliki dampak yang signifikan:
1. Awal Dominasi Romawi:
Penaklukan ini adalah awal dari dominasi Romawi yang akan berlangsung hingga berabad-abad ke depan. Yudea, termasuk Yerusalem, secara resmi menjadi provinsi Romawi dengan pengawasan langsung dari Kekaisaran Romawi.