1. Valdivia, Chile, 22 Mei 1960 (9,5 magnitudo) Gempa bumi ini menewaskan 1.655 orang, dengan 3.000 lainnya luka-luka dan 2 juta orang mengungsi. Kerugian mencapai 550 juta dollar AS, sedangkan tsunami yang ditimbulkannya menyebabkan berdampak sampai Hawaii, Jepang, dan Filipina.
Dua hari setelah gempa pertama, gunung api Puyehue di dekatnya meletus, memuntahkan abu vulkanik setinggi 6 km ke atmosfer selama beberapa minggu.
2. Kemudian di Prince William Sound, Alaska, 28 Maret 1964 (9,2 magnitudo) Dibandingkan dengan gempa Chile, kerusakan di gempa Alaska tidak terlalu besar. Tsunami-nya merenggut 128 nyawa dan sampai ke Hawaii, menyebabkan kerugian total hingga 311 juta dollar AS.
BACA JUGA:Info Lowongan Kerja PT. Pertamina Penempatan di SPBU, Hokas!
BACA JUGA:Mobil Mewah Ferrari Buatan Italia Terpopuler Termahal di Indonesia
Kerusakan paling parah terjadi di kota Anchorage, 120 km dari pusat gempa, Guncangannya dilaporkan berlangsung selama 3 menit.
3. Lalu ada gempa Aceh, Indonesia, 26 Desember 2004 (9,1 magnitudo)
Dalam hal kerusakan serta korban jiwa, gempa dan tsunami Aceh terhitung amat parah. Total 227.900 korban tewas atau diperkirakan tewas, dengan 1,7 juta orang mengungsi di 14 negara Asia Selatan sampai Afrika Timur.
Kala itu pusat gempa berada 250 km di tenggara Banda Aceh, Indonesia, pada kedalaman 30 km.