Bahkan pada 2012, dia berhasil memenangkan kontak senilai lebih dari 10,5 miliar rubel untuk menyediakan makanan bagi sekolah-sekolah di Moskow. Barulah pada 2014 Prigozhin kemudian memimpin proyek pembentukan kelompok tentara bayaran Wagner. Dikatakan proyek ini dibantu 'dari belakang' oleh pemerintah Rusia.
BACA JUGA:US Open Cup 2023: Inter Miami Tekuk FC Cincinnati, Peran Messi Miami ke Final
Kelompok bersenjata ini disebut-sebut sering menjalankan misi 'rahasia' dari pemerintah Rusia. Namun pemerintahan yang dipimpin Putin itu kerap menyangkal keterlibatannya dengan Wagner.
Waktu berlalu, dalam beberapa tahun kelompok tentara bayaran ini semakin dikenal luas dan mulai banyak beroperasi di luar Rusia. Mulai dari Republik Afrika Tengah, Sudan, Libya, Mozambik, Mali, Ukraina, dan Suriah.
Tentara bayaran ilegal di Rusia, namun Grup Wagner yang dipimpin Prigonzi terdaftar sebagai perusahaan pada tahun 2022 dan membuka markas baru di St Petersburg.(**)