Begini Ni Tata Cara Penguburan di Tiongha. Unik dan Kompleks, Jangan Salah Ya!

Selasa 08-08-2023,17:15 WIB
Reporter : Radar Seluma
Editor : Radar Seluma

 

Meskipun pada dasarnya adalah 1 tahun, untuk anak putra sulung adalah 3 tahun. Di samping itu, beberapa masyarakat Tionghoa modern akan berkabung selama 49 hari. Dalam masa berkabung tersebut, mereka yakni anggota keluarga harus berdoa setiap minggu.

 

Langkah selanjutnya.  memilih hari dan waktu pemakaman berdasarkan fengsui. Selain itu akan dilakukan  pemilihan properti, orientasi, dan lokasi pemakaman. Semua ini dilakukan dengan  konsultasi dengan ahli fengsui, apa lagi dia masih Budha.

 

 

Orang yang meninggal akan menggunakan pakaian terbaik atau jubah pemakaman putih traditional. Selain itu, dia bisa  menggunakan pakaian merah atau warna-warni lainnya. Namun syarat dan ketentuan berlaku, yakni  mendiang  hidup selama 80 tahun atau lebih.

 

Nantinya, saat pemakaman  doa-doa akan dikumandangkan dan peti ditutup rapat. Ini melambangkan  perpisahan dari yang meninggal dan hidup. Kemudian, anggota keluarga harus membelakangi  sang mendiang.

 

Kemudian menurunkan peti ke liang kubur, keluarga dan teman-teman harus memunggunginya. Alasannya adalah jika orang yang dia sayangi melihatnya, maka arwahnya akan terperangkap di dalam peti. Ini tidak berlaku bagi yang sudha beragama Kristen ya.

 

Saat pemakaman,  anak laki-laki dan menantu laki-laki harus menggunakan ban lengan hitam. Jika mendiang berumur lebih dari 80 tahun meninggalnya,  para tamu dapat mengenakan pakaian merah atau merah muda yang menandakan perayaan umur panjang.

BACA JUGA:Suku di Sumut Ini Aneh! Buat Kuburan Bisa Untuk Buat Rumah

 

Kebiasaaan di  pemakaman adat Tionghoa, akan banyak bunga krisan. Bunga krisan putih atau kuning ini sering mereka gunakan untuk  berkabung karena melambangkan kesedihan. 

Kategori :