Seseorang akan berinteraksi bersama orang yang dianggap dapat mengembangkan dirinya dengan kata lain terbentuk pola hubungan yang positif, yaitu rasa peduli, dapat dipercaya, terbuka dan menerima. Apabila dikombinasikan dengan hubungan yang psoitif maka perubahan dapat dipertahankan karena dukungan yang diterima. Sebuah dukungan yang membuat percaya diri seseorang meningkat dan menjadi lebih positif. Pertanyaan dari teman yang dapaat membantu seperti dialog ini:
“Apakah ada kesulitan dalam proses perubahan ini?
“Apa yang bisa kami bantu?”
“Terima kasih atas dukunganya teman-teman”.
Jika kembali pada kasus di atas, suatu upaya untuk mengubah diri pak Rudi tersebut didukung oleh guru-guru lainnya. Guru-guru memahami pak Rudi, ada guru yang mengajarkan pak Rudi tentang cara meredakan emosi dan ketika berhasil guru akan memberikan apresiasi. Stimulus Kontrol yang digunakan pak Rudi adalah metode pengendalian emosi. Setiap kali ada siswa yang mulai menyulut emosinya pak Rudi berupaya menarik, menahan, dan menghembuskan nafas dalam-dalam sampai hitungan 10 baru akan bertindak.
Pak Rudi melakukan pengkondiasian balik dengan bertanya, mengenai bagian apa yang tidak dipahami dan berusaha mendengarkan para siswa secara keseluruhan. Hal ini dilakukan selama satu semester proses perubahan tersebut dalam waktu tertentu menyebabkan Pak Rudi mulai terbiasa untuk menanggapi para siswa dengan bertanya lebih spesifik dan tidak menyela pertanyaan siswa dan tanpa amarah yang meledak-ledak. Pak Rudi mulai melakukan hal yang positif dan menjadi lebih baik.
Demikianlah proses yang dapat dilewati tahapan demi tahapan perubahan karakter dan kepribadian seseorang. Hal ini dapat dilatihkan bagi semua guru dalam kondisi apapun, bisa untuk semua, bisa dan bisaaaaa. Proses ini sebagai salah satu jalan menjadi pendidik abad 21 yang efektif dan sukses. Ini juga menjadi pengalaman pribadi penulis hingga sampai titik ini dari yang dibenci hingga yang dinanti. Sukses bersama hebat semua…..salam dan bahagia! (djl)