SELUMA - JS salah seorang oknum guru honorer yang mengajar di Madrasah Islam Negeri (MIN) 4 Seluma membantah tudingan telah memalsukan data Ijazah demi mendapatkan Tunjangan Fungsional Guru (TPG).
JS mengatakan, untuk mendapatkan tunjangan fungsional guru waktu itu yang dilampirkan adalah surat keterangan pernah kuliah,bukan Ijazah. Jadi pelaporan dari Jon Suardi yang melaporkan ia menggunakan Ijazah orang lain itu salah.
"Kala itu saya masih menjalani kuliah di salah satu Universitas sehingga yang saya lampirkan saat pencairan tunjangan itu surat keterangan saya kuliah, bukan Ijazah orang, lampiran itupun dipinta dari operator sekolah," kata JS, Kamis (29/6)
Menurutnya, laporan tersebut seperti direkayasa kalau ia telah memakai Ijazah dari LA demi mendapatkan Tunjangan, sebab saat itu syarat mendapatkan Tunjangan bukannya menggunakan Ijazah namun hanya lampiran surat keterangan kuliah dan itupun para guru lainnya melengkapi syarat seperti itu.
"LA itu siapa, kenal saja tidak tiba-tiba saja saya dituding memakai ijazah darinya, itu rekayasa sebab ingin mendapatkan tunjangan hanya melampirkan surat keterangan pernah kuliah, dan itupun bukan saya saja melengkapi persyaratan tersebut, ada 3 guru seperti itu juga," ujar JS.
Sebelumnya, salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Seluma Jon Suardi, melaporkan perkara dugaan pemalsuan ijazah ke pihak kepolisian Polres Seluma. Berdasarkan laporan itu, JS diduga telah menggunakan Ijazah dari orang lain atas nama LA, untuk mendapatkan Tunjangan Fungsional Guru.