5. Mencegah diabetes
Peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes melitus dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah. Tidak banyak laporan yang terdokumentasi tentang sifat anti-diabetes dari terapi lintah, namun, terapi ini banyak digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai komplikasi diabetes seperti gangren dan penyakit jantung. Hirudin, peptida dalam air liur lintah meningkatkan aliran darah di pembuluh darah tepi dan meredakan gangguan koagulasi.
6. Dapat mengobati masalah pendengaran
Terapi lintah juga digunakan untuk mengobati gangguan pendengaran mendadak, peradangan akut dan kronis pada telinga dan tinitus. Sebuah penelitian berbicara tentang terapi lintah di mana dua lintah digunakan; satu di belakang telinga dan satu lagi di depan telinga (dekat rahang). Terapi ini dilakukan 2-3 kali dengan interval 3-4 hari.
7. Meredakan nyeri
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terapi lintah lebih efektif dalam mengobati gejala osteoartritis seperti nyeri dibandingkan diklofenak topikal tanpa efek samping. Hirudin peptida dalam air liur lintah dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada pasien artritis.
8. Dapat mengobati masalah gigi
Protein bernama destabilase yang ditemukan pada lintah memiliki aktivitas antibakteri terhadap infeksi penyebab gigi seperti periodontitis dan abses alveolar. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa peptida antimikroba dari lintah dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri dan mengaktifkan respon sistem kekebalan untuk menyerang infeksi. Selain memberikan efek pengobatan, sebuah penelitian berbicara tentang beberapa kemungkinan efek samping dari terapi seperti berikut:
a. Masalah kulit yang umum seperti bekas luka, lecet, gatal dan kerusakan jaringan
b. Infeksi terkait lintah
c. Alergi diikuti dengan pembengkakan, edema dan eritema
d. Perdarahan berkepanjangan diikuti oleh anemia atau syok hemoragik