BACA JUGA: Susul Rafael, Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Tersangka KPK
''Dalam pelariannya, pelaku menyesali atas perbuatan yang telah dilakukannya terhadap adik kandungnya sendiri. Dengan rasa penyesalan, pelaku akhirnya menuju ke rumah keluarganya yang berada di Kecamatan Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Pelaku menceritakan kepada pihak keluarga atas penyesalannya. Hingga pihak keluarga pelaku berinisiatif untuk menghubungi pihak Kepolisian Polsek SA. "Saat ini pelaku telah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan penyidikan," terasnya.
Usai mendapatkan informasi dari pihak keluarga pelaku. Akhirnya pihak Kepolisian Polsek SA meminta bantuan kepada pihak Kepolisian Polres Bengkulu Selatan, untuk terlebih dahulu mengamankan (Menjemput) pelaku. Lantaran dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Sehingga pihak Kepolisian Polres Bengkulu Selatan menjemput pelaku di rumah keluarganya. Sebelum akhirnya Kapolsek SA, Ipda Gema Pipi Arizon, S Sos bersama anggota melakukan penjemputan terhadap pelaku.
Pelaku berhasil diamankan tanpa adanya perlawanan. Pelaku langsung digelandang ke Mapolres Bengkulu Selatan, sebelum akhirnya dijemput oleh anggota Polsek SA untuk digelandang ke Mapolres Seluma. Sekedar mengingatkan, menurut keterangan istri pelaku Hermi Santi (27) saat dikonfirmasi Radar Seluma di rumah kediamannya menceritakan, kronologi kejadian telah terjadi pada Kamis (11/5) sore menjelang magrib. Dirinya yang saat itu sedang menggendong anaknya yang masih berusia 7 bulan, cekcok mulut dengan suaminya yakni Dermansah (31). Saat itu Hermi masuk ke dalam kamar yang masih menggendong anaknya. Hanya saja suaminya (Pelaku) menyusul ke dalam kamar dengan membawa golok. Pelaku sempat memukuli istrinya, hingga sang istri sempat teriak untuk meminta tolong kepada sang ibu.
Saat itu Hermi keluar sambil menggendong anaknya. Saat itu pelaku masih tetap memukuli istrinya.dengan menggunakan gagang golok yang dipegang oleh pelaku. Saat itu datang orang tuanya bersama dengan korban yang merupakan adik iparnya. Melihat kakak iparnya yang saat itu dianiaya oleh suaminya. Korban bermaksud ingin melerai. Hanya saja saat korban malah ditusuk (Tujuh) oleh pelaku yang merupakan kakak kandungnya sendiri dengan menggunakan sebilah golok di bagian perutnya. Usai menusuk korban, pelaku langsung kabur meninggalkan korban. Melihat korban yang saat itu sudah bersimbah darah. Warga yang berada di sekitar lokasi langsung membawa korban ke Puskesmas Pajar Bulan. Hanya saja nyawa korban tak dapat diselamatkan. Hingga korban meninggal dunia.(ctr)