ESR Division Head Astra, Diah Suran Febrianti dalam motivation speech-nya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh FIFGROUP merupakan implementasi program Sustainability Astra yang tentu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Ribuan UMKM binaan Grup Astra dan 2,5 juta masyarakat sudah merasakan dampak dari setiap program Astra dan menjadi bukti nyata kontribusi Astra bagi Indonesia,” tambah Diah.
Ketua Pengurus Dharma Bhakti Astra, Sigit P. Kumala menyampaikan : “Saya bahagia dan bersyukur atas terselenggaranya kolaborasi dalam pengembangan dan pembinaan UMKM hari ini. Semoga apa yang kita lakukan ini dapat mewujudkan cita-cita para pelaku UMKM supaya bisa naik kelas dan menjadi UMKM yang lebih maju dan sehat.”
Lanjut Ketua Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim, Herawati Prasetyo menyampaikan supaya para pelaku UMKM dapat menjadi generasi yang mandiri, penuh semangat, dan dapat menjadi UMKM yang sukses di daerah masing-masing.
Ketua Yayasan Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin dalam speechnya juga mengatakan : “Program ini sangat bagus sekali. UMKM yang berada di bawah binaan YAHM menjadi usaha yang sehat dan sangat terbantu dengan adanya program dana bergulir ini.”
Senada dengan yayasan lainnya, Kepala Divisi Kemitraan Yayasan Amaliyah Astra, Tira Ardianti, menyampaikan : “Dana bergulir tanpa bunga ini sangat membantu UMKM di bawah binaan Yayasan Amaliyah. Semoga program ini terus tetap ada dan membantu pengembangan serta pembinaan UMKM.”
Acara Kick Off ini juga dirangkai dengan talkshow dan sharing kisah sukses bersama dua pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari program Dana Bergulir FIFGROUP ini. Mereka adalah Owner Yoyo Bolen, Cici Yohani dan Penjual Kopi Keliling, yang merupakan penyandang disabilitas, Udin.
Cici menceritakan awal usaha bolen yang dijalankan hanya dengan modal Rp50 ribu. Menurutnya, untuk memulai suatu usaha, memerlukan kejelian dalam melihat peluang di depan dengan mengolah sumber daya yang ada.
Kemudian, dilanjutkan dengan kisah motivasional dari Udin, penjual kopi keliling, yang membagi cerita dan semangat untuk pantang menyerah. Dengan keberadaannya sebagai tuna daksa, bukan menjadi alasan bagi Udin menyerah pada keadaan, namun terus berusaha mengalahkan kerasnya dunia dengan berjualan kopi menggunakan sepeda.