Saat ini BIL sedang menjalankan rekalami dan terus dilakukan.
‘’Reklamasi ini kan nanti dinilai. Memang kami PT BIL belum mengajukan, karena belum selesai. Masih sekitar 80 persenlah. Itupun nanti masih ada tambal sulam. Setelah nanti setelah reklamasi, maka kami laporkan ke kementrian ESDM dan ditembuskan kepada pihak-pihak terkait. Lalu ESDM melakukan penilaian,’’jelasnya.
Surtarman juga meminta semua pihak mengerti, reklamasi juga bukan seluruhnya. ‘’reklamai ini sesuai dengan RPT yang saat bukaan tambang yang dilakukan pihaknya aawal-awal dulu. Saat buka tambang dulu, kami sudah diminta RPT dan jaminan uang dan dibayar di depan,’’paparnya.
Dalam RPT ini dulu, disebutkan bahwa kewajiban reklamiasi yang dilakukan pihaknya sudah dibuat secara jelas. Namun ada yang kemudian dalam musyawarah dengan warga dan Pemda dan lainnya, ada hal-hal yang disepakati.
‘’Misalnya dalam penutupan lubang, tidak semua ditutup. Ada juga warga yang meminta agar ada lubang dibiarkan, agar bisa digunakan warga. Ada juga jalan yang pinjam pakai, kemudian aakah harus ditutup? Apakah harus ditanami semua pohon-pohon. Kemudian pohon-pohon juga, tidak sembarang pohon. Apakah warga yang sudah banyak menanam sawit di situ, mau jika lahan jalan ditanami saingon atau lainnya. Itu semua harus dijelaskan dengan baik dan jelas,’’jelasya.(**)