Diceritakannya, upaya untuk melakukan budidaya bunga Rafflesia Arnoldi ini dilakukannya berawal dengan bermodalkan tekad yang dimilikinya.
Dirinya bertekad ingin membudidayakan bunga Rafflesia Arnoldi, untuk dapat melestarikan bunga Rafflesia Arnoldi yang sebelumnya disebut-sebut mulai langka. Bahkan, disebut juga bahwa bunga Rafflesia Arnoldi tidak dapat dilakukan budidaya.
Dengan tekat yang dimilikinya. Bermodalkan bunga Rafflesia Arnoldi yang sebelumnya sempat tumbuh dengan sendirinya di area kebun kopi milikny. Setelah mekar dan layu, dirinya mengambil inang dari bunga Rafflesia Arnoldi. Setelah itu, inang bunga Rafflesia Arnoldi dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Hingga ditanam di sekitar areal perkebunan kopi miliknya, bermaksud ingin membudidayakannya.
"Awalnya begitu mas, saya mengambil inangnya dan saya tanam mas. Hingga menghasilkan seperti saat ini," terangnya.
Diketahui, jika Gupardi hanya seorang anak desa dan hanya tamatan SMP. Pada saat ini dirinya menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengolah Perhutanan Sosial Provinsi Bengkulu. Setelah mendapat apresiasi dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu dalam menjaga kelestarian alam.
Dalam upaya membudidayakan bunga Rafflesia Arnoldi, dirinya belajar secara otodidak tentang bunga Rafflesia. Hingga dirinya saat ini berhasil membuktikan, jika bunga langka yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu ini dapat dibudidayakan. Dengan menyesuaikan kelembaban suhu seperti habitatnya.
"Alhamdulillah, saya dapat membuktikan jika bunga Rafflesia ini dapat kita budidayakan," pungkasnya.