Dirinya juga menambahkan, tidak hanya dilakukan kesepakatan terkait dengan nominal ganti rugi saja antara kedua belah pihak. Dalam kesepakatan tersebut juga dilakukan perjanjian, tidak akan terjadi hal yang serupa dikemudian harinya.
BACA JUGA:Sama Dengan Kuat, Ricky Rizal Dituntut 8 Tahun Penjara
Warga meminta kepada pemilik kerbau untuk mengandangkan kerbau peliharaannya, agar nantinya tidak merusak kembali area persawahan milik petani yang dapat merugikan para petani.
"Untuk saat ini, kerbau sudah diambil oleh pemiliknya dan permasalahan sudah selesai mas," terangnya.
Sementara itu menurut salah satu pemilik Sawah, Budi Santoso , jika permasalahan memang sudah selesai dan kerbau juga telah dikembalikan oleh pemiliknya dengan selamat.
"Kami di sini juga kami tidak hanya sekedar menahan kerbau, tapi tetap mengurus kerbau tersebut. Termasuk memberikan makan dan lainnya. Saya harap ini kejadian yang terakhir kali terjadi di area persawahan kami mas," harapnya.
Diketahui, jika sebelumnya petani di Desa Sari Mulyo sudah sering dibuat resah terkait adanya kerbau yang bebas berkeliaran. Sehingga merusak tanaman di sawah dengan cara diinjak dan dimakan oleh kerbau liar tersebut.
Bahkan kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Kejadian seperti ini juga sudah sering dilaporkan, hingga ketingkat kecamatan. Namun tidak ada tindaklanjutnya dan pemiliknya cenderung acuh tak acuh. Akibatnya para petani yang sebagian besar menyewa lahan sawah menjadi rugi. Untuk melindungi warga dari kejadian seperti ini, Pemkab Seluma sebenarnya telah memiliki Perda Hewan Ternak nomor 18 tahun 2007.