Penanganan Stunting Terkendala, Warga BS Enggan Didata

Jumat 28-10-2022,17:02 WIB
Reporter : admin5131radarseluma1
Editor : admin5131radarseluma1

 

BENGKULU SELATAN - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Bengkulu Selatan (BS) terus melakukan pendataan warga. Hal itu bertujuan untuk memastikan kondisi warga BS agar tidak stunting.

"Petugas pembina keluarga berencana (PKB) terus mendata warga, agar terpantau tidak stunting, ini salah satu upaya pencegahan," ungkap Kepala DPPKBP3A BS, Ferri Kusnadi SE melalui Kabid Pengendalian Penduduk, Dusiriah SKM.MSi.

Dikatakan Dusi, saat ini para kader sedang turun ke lapangan. Mereka mendata warga di 8 Kecamatan yakni, Pino Raya, Pasar Manna, Kota Manna, Ulu Manna, Seginim, Air Nipis, Kedurang dan Kedurang Ilir. Sehingga nanti diketahui bagaimana kondisi warga mulai dari jumlah warga berdasarkan tingkat pendidikan, wanita usia subur, kesehatan warga dan anak bawah lima tahun (balita).

"Ya, pendataan ini untuk mengetahui tiga indikator yang ditetapkan,"ucap Dusi.

Sambung Dusi, ke-3 indikator yang dimaksud yakni indikator kependudukan, indikator keluarga berencana dan indikator pembangunan keluarga. Pada indikator kependudukan, hal yang ingin diketahui diantaranya jumlah kepala keluarga (KK) laki-laki menurut kelompok umur, jumlah KK perempuan menurut kelompok umur, jumlah individu dalam keluarga menurut kelompok umur, jumlah wanita usia subur dan sebagainya. Kemudian pada indikator keluarga berencana hal yang ingin didata diantaranya jumlah wanita kawin menurut kelompok umur, jumlah perempuan usia subur menurut kelompok umur, jumlah wanita usia subur tidak hamil menurut kelompok umur, jumlah perempuan usia subur yang belum berKB dan sebagainya.

''Serta pada indikator pembangunan keluarga yang perlu didata diantaranya jumlah keluarga menurut dimensi ketentraman, jumlah keluarga menurut dimensi kemandirian, jumlah keluarga menurut dimensi kebahagiaan, jumlah keluarga menurut variabel rumah layak huni dan sebagainya. "Sudah dimulai pendataan  awal September lalu dan berakhir Oktober ini,"beber Dusi.

Dusi mengaku pendataan yang dilakukan di lapangan tidak berjalan mulus. Hal itu disebabkan lantaran warga ada yang enggan didata dengan enggan memberikan keterangan.

Mereka khawatir data tersebut disalahgunakan untuk kepentingan lain. Padahal, lanjut Dusi pendataan oleh petugas tersebut murni untuk mendata keluarga. Sehingga diketahui bagaimana kondisi mereka yang sebenarnya. Apakah mereka mengalami stunting atau tidak. Dengan adanya pendataan tersebut, maka informasi kependudukan atau keluarga di BS akan lebih akurat.

"Setelah pendataan, nanti diketahui kondisi sebenarnya, jika ada stunting bisa segera diatasi,"papar Dusi.(yes)

Kategori :