PEMATANG AUR - Sehubungan dengan ditemukannya delapan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang terkontaminasi bakteri Escherichia Coli (E-Coli) di Kabupaten Seluma hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BKTL) Palembang terhadap sampel 12 depot air minum di Kecamatan Seluma Barat, dan Kecamatan Seluma. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin, S.Sos menyampaikan dalam waktu dekat akan dilakukan pengecekan keseluruhan DAMIU yang ada di Kabupaten Seluma melalui petugas Kesling Puskesmas. Tidak hanya mengecek dan memastikan lampu UV DAMIU menyala. 85 DAMIU seluruhnya akan diambil sampel dan akan dilakukan pengecekan di laboratorium.
Rudi Sawaludin, Kadinkes Seluma-- "Dalam waktu dekat kami akan menggelar rapat bersama dengan seluruh Puskesmas terkait dengan hal ini. Kami nantinya meminta agar seluruh Puskesmas melalui petugas Kesling mengecek seluruh DAMIU yang ada di wilayahnya masing-masing. Kemudian juga sampel air di DAMIU akan diambil untuk dilakukan pengecekan ke laboratorium," kata Rudi, kemarin (8/9). Kemudian seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa seluruh DAMIU diwajibkan untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas air yang dijual di depot yaitu enam bulan sekali. " Nantinya apabila ditemukan lagi yang terindikasi mengandung bakteri dan lainnya maka pemilik DAMIU akan kita imbau. Sebelumnya hal ini memang belum kita lakukan karena memang sebelumnya tidak ada kendala. Namun setelah hasil dari BKTL menyatakan ada delapan depot air yang terkontaminasi mengandung bakteri coli maka kita ke depan akan pastikan bahwa kualitas air yang dijual di depot merupakan air yang sehat dan layak untuk dikonsumsi," jelasnya. Seperti yang diketahui, bakteri E coli ini dapat mengakibatkan sakit tyfus, dan juga dapat mengakibat sakit diare. Kemudian untuk PH, dan kandungan zat kimia lainnya yang juga dicek seluruhnya aman dan layak untuk dikonsumsi.(adt)