Dr Lies adalah penemu vaksin flu burung. Juga penemu vaksin ND dan Gumboro. Beliau mampu melakukan isolasi virus-virus ayam. Juga mampu melakukan setting uji diagnostik nasional untuk Flu Burung, ND dan Gumboro.
Indro justru mengagumi seniornya itu.
Enam bulan lamanya Indro melakukan riset sendiri. Tanpa bimbingan siapa pun. Ia meneliti embrio.
Melihat ketekunan Indro itu hati Dr Lies akhirnya luluh. Sedikit. Dia lemparkan satu berkas ke Indro.
"Pelajari itu. Kamu bikin. Ikuti apa yang ada di berkas itu," ujar Dr Lies seperti ditirukan Indro –mungkin tidak persis begitu.
Yang dilemparkan itu adalah berkas hasil penelitian seorang profesor dari Inggris: Eric Worral. Ia menemukan: virus itu bisa dikeringkan. Lalu dibikin bubuk. Disimpan. Kelak bubuk itu dihidupkan. Virus pun bisa hidup kembali.
Oleh Eric, teknik mengeringkan virus itu disebut Xerovac. Indro harus membaca hasil penelitian Eric. Lalu harus mempraktekkannya. Indro harus bisa mengeringkan virus. Caranya sesuai dengan petunjuk Eric Worral.
Sebelum mempraktekkannya Indro harus merumuskan dulu secara tertulis. Rumusan itu ia sodorkan ke Dr Lies. Sang pembimbing hanya melirik sekilas kertas Indro. Lalu membuangnya begitu saja.