PUGUK - Angin kencang yang sempat terjadi pada Sabtu (30/4) siang, sekitar pukul 12.00 wib, diduga sempat mengakibatkan putusnya akses jembatan gantung yang berada di Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara.
Dikatakan Amri warga setempat, jembatan gantung tersebut merupakan salah satu jembatan gantung yang berada di Kelurahan Puguk yang selama ini vital sebagai akses jalan sentra pertanian bagi masyarakat setempat. Jembatan tersebut telah dibangun sejak tahun 2006 yang lalu. Yakni pada masa pemerintahan Bupati Murman Efendi.
\"Tadi ada angin kencang, tiba-tiba besi jembatan gantung putus. Karena mungkin sudah karatan dan tidak mampu menahan beban,\" sampai Amir.
Selain diduga lantaran diterpa angin kencang. Putusnya jembatan gantung tersebut lantaran diduga karena faktor usia. Selain papan jembatan yang sudah lapuk, besi penyangga jembatan pun sudah lapuk dimakan usia. Serta seling jembatan yang sudah mengalami karatan.
\"Dulunya jembatan ini juga dapat dilalui sepeda motor,\" ujarnya.
Amri juga menambahkan, jembatan gantung ini juga sudah sempat memakan korban. Yakni anak-anak yang sempat jatuh dari atas jembatan saat ingin melintas jembatan. Untung saja tak sampai menyebabkan korban jiwa. Hanya saja mengalami luka-luka akibat jatuh dari atas jembatan.
\"Sudah menelan korban ini, lima anak-anak jatuh. Jatuh semua, karenakan setiap hari mereka mandi di bawah dan nelintas jembatan ini,\" terangnya.
Dengan kondisi jembatan yang telah mengalami putus, membuat masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Berharap jembatan gantung sentra produksi sepanjang 80 meter ini dapat direhab kembali. Sehingga masyarakat dapat kembali memanfaatkan akses jembatan yang digunakan sebagai akses jalan menuju lokasi perkebunannya.(ctr)