SELUMA KOTA - Operasi Pasar minyak goreng murah yang digelar Pemkab Seluma menuai banyak protes masyarakat, Kamis (10/03).
Operasi pasar yang dijadwalkan pukul 13.30 WIB itu ternyata dibuka lebih awal oleh pihak kecamatan. Sehingga, beberapa kaum ibu yang mengantre sudah dibagikan lebih dahulu. Sehingga, menyebabkan warga yang terlambat datang tidak kebagian minyak goreng.
\"Kami datang jam 1 sesuai jadwal. Tapi kami tanya ke panitia kupon sudah habis. Kami sangat kecewa,\" kata Nurhani warga Desa Tanjung Seru dengan wajah kesal.
Dia mengatakan jika kelangkaan minyak goreng saat ini sangat mempengaruhi pendapatannya. Karena dia merupakan pedagang gorengan yang setiap harinya berjualan di sekolah.
\"Sudah satu bulan ini saya tidak jualan. Karena minyak goreng langka,\" ungkapnya.
Seharusnya kata Nurhani, pemerintah cukup membagikan ke desa-desa lewat pemerintah desa. Agar tidak terjadi antrean yang panjang dan menyebabkan kerumunan.
Sementara itu, Asisten III Setda Seluma Riduan Sabrin menyampaikan permintaan maaf kepada kaum ibu yang tidak kebagian minyak goreng. Dia memastikan kedepan akan dilakukan evaluasi terhadap teknis pembagian minyak goreng.
\"Kedepan mungkin ini akan ada lagi operasi pasar. Sehingga, ini akan dijadikan bahan evaluasi,\" tandasnya.
Dari pantauan media ini, ada 1,5 ton minyak goreng yang dijual murah di kantor Camat Seluma. Namun, masih banyak warga yang pulang dengan kecewa. Sehingga, sejumlah warga dari Kecamatan Seluma Selatan, Seluma Timur dan Seluma Utara tidak kebagian jatah minyak goreng. (ndi)