BENGKULU SELATAN - Kepala Dinas Kesehatan Siswanto,S.Sos.MSi melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Usman Ashari,M.Kes mengatakan kegiatan lintas OPD diharuskan bersinergi memberantas Stunting. \"Untuk bebas Stunting kami harus menggandeng seluruh OPD karena mereka mempunyai program yang efeknya bisa menekan angka Stunting,seperti di Dinas Ketahanan Pangan dengan cara menjalankan program Gemar Menanam Sayur dan Buah di Perkarangan(Gentayangan). Kalau di Dinas Perikanan ada program Makan Ikan (Selukan),\"ungkap Usman Ashari. Untuk itu rembuk Stunting ini perlu dilakukan dengan seluruh OPD, kalau Dinas Kesehatan hanyalah OPD terkait saja,Tetapi peran dari OPD lain sangatlah penting. Bahkan pihak pihaknya berharap sampai kelini Pemerintahan Desa bisa menganggarkan setiap tahunnya untuk pencegahan Stunting. \"Untuk tingkat Stunting mencapai 2.7 persen, target akan menghilangkan Stunting di Bengkulu Selatan sampai akhir tahun 2030 dengan persentase setiap tahunnya 0,3 persen,\"ucap Usman Ashari. Adapun langkah yang akan kita ambil, diharapkan kepada seluruh desa melalui perwakilan, baik itu melalui bidan desa, puskesmas agar setipa masyarakat tersebut bisa melakukan program hidup sehata. Kepala Bappeda BS, Sukarni Dunip,MSi mengatakan bahwa dengan bebasnya Stunting di Bengkulu Selatan akan mewujudkan Bengkulu Selatan menuju Bengkulu Selatan Emas. \"Untuk mewujudkan BS EMAS, yakni bisa lakukan cara mewujudkan SDM yang berkualitas, sejahtrera dan berdaya saing,memperkuat infrastruktur berkeadlian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,membangun kemandirian ekonomi yang berkualitas dan bersaing, mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik bersih serta pelayanan publik yang berkualitas,\"pungkas Sukarni. Kedepannya bukan hanya memberikan gizi yang cukup dalam pencegahan Stunting, tetapi juga merubah Menset masyarakat dalam pembangunan SMD yang baik,mulai dari seorang ibu mengandung,melahirkan sampai anak tersebut hidup 100 hari. Pola inilah yang harus dirubah,agar kedepannya SDM yang dilahirkan bisa berkualitas dan mempunyai daya saing.Jangan sampai pemikiran masyarkat bahwa Stunting ini tertumpu pada pertumbuhan badan saja,karena banyak manusia yang kerdil mempunyai intelektual yang tinggi. \"Dengan SDM yang berkulitas,maka tidak akan menjadi beban orang lain.Untuk itu Stunting ini jangan kita berpaku pada tinggi pendeknya ukuran bayi,\"ucap Sukarni. Adapun dalam kegiatan rembuk Stunting ini dibuka Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi,SE.MM dimana Stunting ini tidak hanya berurusan dengan gizi bahkan sudah menjadi program nasional yang harus dilaksanakan setiap Provinsi baik di tingkat Kota dan Kabupaten. \"Kalau kita berpaku hanya di tinggi badan,mengapa banyak anak - anak kita lebih tinggi dari pada orang tuanya. Bahkan kalau kita melihat keluar negeri badan mereka besar - besar dan tinggi - tinggi yang pada intinya untuk pencegahan Stunting ini harus dimulai dari diri sendiri, yaitu menjalankan pola hidup sehat,\"pungkas Gusnan. Sambung Gusnan, takutnya kalau 10-20 tahun kemudian kondisi generasi ini tidak mampu tumbuh sehat dan besar baik itu fisik dan intelektual maka akan sulit untuk bersaing dengan masyarakat yang ada diluar bahkan nantinya akan ditersingkirkan dengan sendirinya. \"Saya minta jangan sampai Stunting terjadi di Bengkulu Selatan, ada yang terkena Stunting maka akan menjadi beban baik itu dikeluarga maupun orang lain,\"tutup Gusnan.(yes)
2030, Bengkulu Selatan Bebas Stunting
Kamis 02-09-2021,02:22 WIB
Editor : Radar seluma
Kategori :