SEMENTARA ITU Berdasarkan data dari Dinas Pertanian kabupaten Seluma, jumlah persawahan masyarakat yang terkena dampak banjir di kabupaten Seluma seluas 157 hektare. Data tersebut, belum masuk untuk wilayah Kecamatan Semindang Alas (SA) dan Semidang Alas Maras (SAM). Plt Kepala Dinas Pertanian Arian Sosial M. Si melalui Kabid Pertanian Joko Volleyantoro ST mengatakan bahwa, untuk data dari kecamatan SA dan SAM memang belum diterima pihaknya, karena wilayah tersebut banjir cukup luas, serta hingga sore Jumat (9/10) masih ada beberapa areal persawahan yang tergenang air. \"Data sementara berdasarkan laporan, wilayah paling luas terdampak banjir itu di Kecamatan Seluma Selatan seluas 132 hektare. Kemudian Kecamatan Ulu Talo 11 hektare dan Kecamatan Talo 14 hektare. Ini baru data sementara,\" kata Joko dikonfirmasi, kemarin.
Menurutnya, beberapa desa yang banyak areal persawahan yang terendam banjir yaitu, persawahan di Desa Pasar Seluma, Sukarami, Tanjung Seru, Tanjungan dan Padang Merbau. Rata-rata banyak persawahan yang terendam sehingga gagal panen. \"Tapi ada juga yang sudah selesai panen dan baru akan panen. Namun, tidak sedikit juga yang terancam gagal panen,\" tambahnya.
Karena itu Joko menyarankan agar kedepannya petani di kabupaten Seluma mengurus Asuransi Usaha Tani (AUT). Dimana, petani hanya membayar Rp 36 ribu per-masa tanam saja dan 144 ribu sudah disubsidi oleh pemerintah. Petani akan menerima asuransi hingga Rp6 juta perbulan. Disampaikannya bahwa, jika program AUT ini sendiri dilakukan di saat akan masa tanam dilakukan. Dengan ikut program ini maka sewaktu waktu terkena musibah ataupun gagal panen akibat bencana alam atau hama maka petani tidak terlalu di rugikan dan tetap masih mendapatkan keuntungan. Serta petanipun tidak dirugikan. Dijelaskan, jika saat ini luas persawahan di kabupaten Seluma seluas 9300 Hektar namun yang sudah mengasuransikan tercatat baru 200 hektar. Sehingga tugas dari dinas pertanian lah harus intens melakukan sosialisasi program ini ke petani. (crt/ndi)