Sinergi BRI dengan UMKM Lokal, Batik Parang Kaliurang Jadi Unggulan

Sinergi BRI dengan UMKM Lokal, Batik Parang Kaliurang Jadi Unggulan

BRI hadir mendampingi Menuk dan pelaku UMKM--

 

Yogyakarta, Radarseluma.disway.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan terus diperkuat melalui program unggulannya, Desa BRILiaN. Program ini hadir untuk mengakselerasi kemajuan desa-desa di Indonesia menjadi pusat ekonomi berbasis komunitas. Salah satu desa binaan yang berhasil menunjukkan capaian positif adalah Kalurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BACA JUGA:Pemkab Seluma Siapkan Program Jamsostek untuk Pekerja Kasar, 2.020 Orang Sudah Terdaftar

BACA JUGA:Minggu Depan, Kejaksaan Seluma Tetapkan Tersangka Dugaan Pungli PPG Kemenag

Masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN tahun 2023, Kalurahan Hargobinangun tidak hanya dikenal karena keindahan panorama Gunung Merapi, tetapi juga karena produk unggulan usaha mikro masyarakatnya. Salah satu UMKM unggulan yang tumbuh di bawah dukungan program ini adalah Batik Parang Kaliurang, yang digagas oleh Menuk Sayekti, pelaku UMKM asal Kaliurang, Hargobinangun.

Menuk Sayekti memulai kiprahnya pada 2007, saat mengikuti pelatihan pembuatan jumputan bersama ibu-ibu di sekitar desanya. Seiring waktu, ia berinovasi menggabungkan teknik jumputan dengan batik tulis dan batik cap. Setelah mengikuti pelatihan membatik pasca-erupsi Merapi 2010, Menuk membentuk identitas Batik Parang Kaliurang. Produk batik khas yang mengangkat motif-motif alam sekitar lereng Merapi seperti edelweis, anggrek hutan, dan kontur gunung.

“Kami ingin membawa filosofi motif parang yang melambangkan kekuatan dan keteguhan ke dalam batik kami. Dari awal, saya ingin agar produk ini bukan sekadar kain, tapi juga punya cerita dan jiwa,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada produksi, Menuk juga mengembangkan wisata membatik di Kaliurang. Wisatawan yang berkunjung kini bisa merasakan langsung pengalaman membuat batik dalam workshop singkat. Strategi ini tak hanya memperkenalkan batik kepada generasi muda, tapi juga mendorong keberlanjutan usaha.

BACA JUGA:Krisis Keuangan, Puluhan Diler BYD Bangkrut, Ribuan Konsumen di China Terdampak

Saat ini, Batik Parang Kaliurang dijalankan dengan semangat untuk terus menjaga kualitas dan orisinalitas. Salah satu ciri khas usahanya adalah limited edition, di mana satu desain tidak diproduksi ulang demi menjaga keunikan bagi konsumennya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas dan kepercayaan konsumen, Batik Parang Kaliurang kini telah bersertifikat halal. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk menembus pasar nasional dan global, khususnya di segmen konsumen muslim.

Melalui program Desa BRILiaN, BRI hadir mendampingi Menuk dan pelaku UMKM lainnya dengan pelatihan manajemen usaha hingga fasilitasi keikutsertaan dalam beberapa pameran. Ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong UMKM naik kelas dan memperluas akses pasar.

“Kami sangat berharap BRI terus menjadi mitra kami dalam tumbuh dan berkembang, terutama melalui pelatihan, pendampingan, dan akses untuk memperluas pasar. Kami ingin membawa batik khas Kaliurang ini dikenal lebih luas lagi,” harap Menuk.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa program Desa BRILiaN merupakan salah satu bentuk komitmen nyata BRI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.

Sumber:

Berita Terkait