Dua Proyek Jalan Desa Dikerjakan Program Karya Bakti TNI Senilai Rp 1,85 M
Kadis PUPR Seluma--
Seluma, Radarseluma.Disway.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma terus menunjukkan komitmennya dalam pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan. Melalui program Karya Bakti TNI, dua paket pekerjaan peningkatan jalan desa kini resmi direalisasikan, dengan total anggaran mencapai Rp 1,85 miliar.
BACA JUGA:16 Pejabat Eselon II Seluma Ikuti Uji Kelayakan Jabatan
BACA JUGA:Operasi Berjalan Lancar, Kondisi Jeni Pratiwi Masih Butuh Perawatan Intensif
Dua proyek tersebut meliputi pengerasan Jalan Desa Pagar Banyu menuju Desa Mekar Jaya, Kecamatan Ulu Talo dengan pagu anggaran senilai sekitar Rp 1,6 miliar. Serta pekerjaan pembukaan dan pengerasan Jalan Desa Giri Nanto menuju Sungai Lubuk Bayur dengan anggaran senilai Rp 250 juta. Keduanya menjadi prioritas karena berhubungan langsung dengan aktivitas warga dan distribusi hasil pertanian.
Saat dikonfirmasi Radar Seluma Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Seluma, Muhammad Saipullah, SE ST saat dikonfirmasi Radar Seluma membenarkan, bahwa dua pekerjaan infrastruktur ini telah mulai dilaksanakan oleh jajaran TNI bersama tim teknis PUPR. Seluruh pekerjaan ditargetkan selesai pada 27 Desember 2025.
"Untuk Karya Bakti TNI tahun ini ada sekitar kurang lebih Rp 2 miliar yang dialokasikan. Dua paket jalan ini sudah mulai dikerjakan sejak beberapa pekan yang lalu," sampai Saipullah.
Dirinya juga menjelaskan bahwa, kedua ruas jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat. Jalan Desa Pagar Banyu menuju Desa Mekar Jaya selama ini menjadi jalur utama petani dalam mengangkut hasil perkebunan. Sementara akses jalan Desa Giri Nanto menuju Sungai Lubuk Bayur merupakan jalur penghubung yang sangat dibutuhkan warga untuk menuju pusat desa maupun pasar.
BACA JUGA: Pengecer di Asia Pasifik Optimis musim belanja Black Friday dan Cyber Monday mendatang
Dirinya juga menyebutkan bahwa, sebelum pengerjaan dimulai. Kondisi jalan di dua lokasi tersebut sering menyulitkan masyarakat, terutama saat musim hujan. Jalan yang belum pernah tersentuh pengerasan optimal membuat kendaraan roda dua maupun roda empat sulit melintas. Sehingga berdampak pada lambatnya mobilitas barang maupun aktivitas warga.
Sumber: