Berikut Cerita Awal Perkenalan AKBP Basuki dengan Dosen Untag, Biayai Kuliah DLL Sampai Doktor

Berikut Cerita Awal  Perkenalan AKBP Basuki dengan Dosen Untag,  Biayai Kuliah DLL Sampai Doktor

Dosen Untag dan AKBP Basuki--

 

Semarang, Radarseluma.Disway.id - Dosen Universitas 17 Agustus 1954, DLL ditemukan meninggal dunia. Pertama kali yang menemukan, AKBP Basuki. Namun saat ditanya hubungannya dengan DLL, Basuki dengan tegas membantah ada hubungan asmara dengan DLL dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) ditemukan tewas di hotel.

 

BACA JUGA:Mengenal Sosok AKBP Basuki, Diperiksa Propam Polda Jateng Terkait Kematian Dosen Untag Semarang

BACA JUGA:Mau Internet Murah dan kencang, Begini Cara Daftarnya!

Namun AKBP Basuki membenarkan orang pertama kali menemukan DLL tewas di kamar hotel  senin kemarin (17/11/2025), adalahdirinya. Saat itu, dia mendampingi DLL karena kondisi kesehatan korban menurun sejak sehari sebelumnya.

Bahkan AKBP Basuki tau, jika  DLL memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kadar gula. Dikatakannya, saat itu, darah tingginya naik dan begitu juga gula. DLL disebut basuki, sempat muntah-muntah pada Minggu sore.

Basuki bahkan mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit. "Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru kuning dan celana training,” kata Basuki.

Namun AKBP B menegaskan tidak ada hubungan asmara antara dia dengan korban. Basuki juga mengaku terkejut, saat pertama kali melihat DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari. 

Lalu bagaiman perkenalan Basuki dengan DLL? Basuki  mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua DLL meninggal. Basuki bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor.

"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.

Diketahui, AKBP B menjabat sebagai Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah bagian Pengendalian Massa (Dalmas).

Kehadiran AKBP B di lokasi menimbulkan tanda tanya besar soal misteri kematian dosen hukum pidana tersebut. 

Tiwi, salah satu kerabat korban mengungkapkan jika korban dan saksi AKBP berinisial B ternyata satu kartu keluarga (KK)

Sumber: