Harga Emas Diprediksi Tembus Rp73 Juta per Ounce pada 2026, Morgan Stanley Ungkap Alasannya
Emas batangan--
NASIONAL - Bank investasi global Morgan Stanley memprediksi harga emas bisa mencapai US$4.500 per ounce atau sekitar Rp73 juta (kurs Rp16.200 per dolar AS) pada pertengahan tahun 2026. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan fisik dari bank sentral dunia serta dana investasi berbasis emas atau exchange-traded funds (ETF) di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dalam laporan yang dikutip dari Reuters, Sabtu (1/11/2025), Morgan Stanley menyebut bahwa harga emas saat ini telah berada di zona overbought berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI). Namun, koreksi harga yang terjadi belakangan dianggap sebagai langkah sehat untuk menata ulang posisi pasar.
“Pergerakan harga emas belakangan ini memang sudah masuk zona overbought berdasarkan indikator RSI, tetapi koreksi terakhir membuatnya lebih sehat dan menata ulang posisi pasar,” tulis Morgan Stanley dalam laporannya.
Lebih lanjut, Morgan Stanley memperkirakan pembelian emas oleh ETF akan terus meningkat seiring dengan tren penurunan suku bunga global. Sementara itu, bank sentral diperkirakan masih akan melanjutkan pembelian emas, meskipun dengan laju yang lebih moderat. Di sisi lain, permintaan emas perhiasan juga diprediksi tetap stabil sepanjang tahun depan.
BACA JUGA:Kementeian ATR/BPN Kumpulkan 88 Kepala Kantor Pertanahan, Terkait Persoalan Ini!
BACA JUGA: Bupati BS Penetapan Titik Nol Pembangunan Jembatan Penghubung Jalan Lintas di Selipi
Meski demikian, Morgan Stanley mengingatkan bahwa risiko penurunan harga tetap ada. Salah satu faktornya adalah potensi volatilitas pasar yang dapat mendorong investor beralih ke aset lain, atau kebijakan moneter bank sentral yang mungkin mengurangi porsi cadangan emas mereka.
Sepanjang tahun 2025, harga emas sudah melonjak lebih dari 54%, menembus berbagai rekor tertinggi. Pada 20 Oktober 2025, harga emas bahkan sempat menyentuh US$4.381,21 per ounce atau sekitar Rp71 juta, sebelum terkoreksi lebih dari 8% dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber:
- Share:
