Bahasa Dusun dan Pencak Silat Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah Seluma

 Bahasa Dusun dan Pencak Silat  Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah Seluma

Kadis Dikbud Seluma--

 

Seluma, Radarseluma.Disway.id - Pemerintah Kabupaten Seluma terus berkomitmen dalam melestarikan warisan budaya daerah. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), langkah nyata dilakukan dengan merancang penerapan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) Kebudayaan yang akan mulai diberlakukan di sekolah-sekolah Kabupaten Seluma.

 

BACA JUGA: Pembayaran Utang 2024 Pemda Seluma, Masih Tunggu Juknis, Anggaran 30M

BACA JUGA:120 Calon Jemaah Haji Seluma Sudah Lakukan Perekaman Biometrik

Kepala Disdikbud Kabupaten Seluma, H Munarwan Syafu’i, SE MPd mengatakan bahwa, program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kecintaan generasi muda terhadap budaya daerah sejak dini. Dalam kurikulum yang tengah disusun, sejumlah materi kebudayaan khas Seluma akan dimasukkan sebagai bagian dari pelajaran rutin di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

 

"Beberapa unsur kebudayaan yang akan diajarkan di antaranya bahasa dusun atau bahasa Serawai, keterampilan gerak Pencak Silat (Silek), Tari Adat, baca tulis aksara Seluma, sejarah lokal Kabupaten Seluma, serta kerajinan tangan tradisional," jelas Munarwan.

 

Menurutnya, pembelajaran kebudayaan daerah ini menjadi langkah penting untuk membentuk karakter generasi penerus agar tidak tercerabut dari akar budaya lokal.

 

"Kami ingin anak-anak Seluma sejak dini sudah memahami identitas daerahnya. Mereka harus tahu bahasa daerahnya, bisa menari tarian adatnya, memahami sejarah asal-usul daerahnya dan bangga menjadi bagian dari masyarakat Seluma," ujarnya.

 

Munarwan juga menjelaskan bahwa penerapan mata pelajaran muatan lokal ini akan dimulai pada tahun ajaran 2026–2027. Setelah Peraturan Bupati (Perbup) terkait kurikulum kebudayaan ditandatangani oleh Bupati Seluma. Pihaknya masih menunggu proses penandatanganan Perbup. Jika sudah disahkan, Disdikbud akan segera menyiapkan pelatihan bagi guru, serta menyusun materi ajar yang sesuai dengan standar pendidikan daerah.

Sumber: