BPK Lakukan Pemeriksaan Tematik atas Program Ketahanan Pangan
Logo BPK.--
Jakarta, Radarseluma.Disway.id – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara resmi memulai pemeriksaan tematik terhadap program ketahanan pangan. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan program tersebut berjalan efektif, tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BACA JUGA:Rasulullah SAW: Nabi yang Tidak Pernah Menyerah dalam Dakwah
BACA JUGA: Kinerja Batu Bara Melonjak di Triwulan III 2025, KAI Logistik Kembali Menguat
Wakil Ketua BPK, Budi Prijono, menegaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan wujud dari amanat konstitusi. “Dengan memeriksa tematik atas ketahanan pangan, BPK menunaikan amanat konstitusional, yaitu menjamin bahwa setiap rupiah yang dialokasikan untuk pangan benar‑benar melindungi hak rakyat atas pangan yang cukup, aman, dan bergizi,” ujarnya dalam Entry Meeting Pemeriksaan Kinerja Tematik Ketahanan Pangan Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (22/10).
Pemeriksaan tematik ini sangat strategis mengingat ketahanan pangan merupakan prioritas nasional, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan perubahan iklim. Pemeriksaan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan seperti yang tercantum dalam RPJMN 2025-2029 yaitu “Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru”, khususnya pada program prioritas “Mencapai Swasembada Pangan, Energi, dan Air”. Program tersebut dirancang sebagai fondasi utama untuk menopang ketahanan nasional dan kemandirian bangsa.
Wakil Ketua BPK juga menjelaskan bahwa BPK melakukan pemeriksaan tematik atas ketahanan pangan untuk memastikan bahwa program‑program tersebut tidak hanya berada di atas kertas, melainkan direalisasikan secara nyata dan terukur. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan karena kompleksitas pengelolaan sektor pangan dari hulu ke hilir. Pemeriksaan tematik memungkinkan BPK menilai sistem secara holistik, mengidentifikasi titik‑titik lemah, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang menyentuh akar
permasalahan.
“Alasan selanjutnya adalah terkait dengan aspek anggaran yang besar dan signifikan. Pemeriksaan tematik BPK memastikan bahwa dana besar tersebut tepat sasaran, memberikan dampak nyata seperti peningkatan produksi, penurunan harga, dan peningkatan kesejahteraan petani serta konsumen,” jelas Wakil Ketua BPK, Budi Prijono, di hadapan Ketua BPK, Isma Yatun, para Anggota BPK, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Pertanian, dan pimpinan Kementerian Lembaga lainnya, serta para Gubernur.
Sumber: