Rasulullah SAW dan Mukjizat Mengalirnya Air dari Jari Tangan: Bukti Kerasulan dan Kebesaran Allah SWT

Rasulullah SAW dan Mukjizat Mengalirnya Air dari Jari Tangan: Bukti Kerasulan dan Kebesaran Allah SWT

Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW dan Mukjizat Mengalirnya Air dari Jari Tangan: Bukti Kerasulan dan Kebesaran Allah SWT--

Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Mukjizat adalah tanda kebesaran Allah SWT yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul sebagai bukti kerasulan serta penguat iman bagi umatnya. Dalam sejarah kenabian, Rasulullah Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dianugerahi banyak mukjizat yang luar biasa. Mukjizat terbesar beliau adalah Al-Qur’an, yang keindahan bahasanya, kedalaman maknanya, dan kebenaran ajarannya tak lekang oleh waktu. Namun, di samping itu terdapat mukjizat-mukjizat lain yang menakjubkan, di antaranya adalah peristiwa keluarnya air dari jari-jemari Rasulullah SAW.
 
Kejadian luar biasa ini tercatat dalam berbagai riwayat sahih dan menjadi bukti nyata bahwa kekuasaan Allah tidak terbatas. Mukjizat ini bukan hanya menunjukkan kemuliaan Rasulullah SAW, tetapi juga menegaskan bahwa Allah-lah sumber segala kekuatan dan penolong bagi hamba-Nya. Kisah ini sarat dengan hikmah dan pelajaran penting bagi umat Islam hingga kini.
 
Mukjizat Air dari Jari Tangan Rasulullah SAW
 
Dalam beberapa peristiwa, Rasulullah SAW pernah mengalami kondisi di mana kaum muslimin kehabisan air untuk berwudhu maupun untuk minum. Dengan izin Allah, keluar air dari jari-jari tangan beliau yang kemudian cukup untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.
 
Dalil Hadits tentang Mukjizat Air
 
Peristiwa ini diriwayatkan oleh sejumlah sahabat Nabi yang mulia. Salah satu hadits diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA:
 
نَزَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْزِلًا، فَلَمْ يَكُنْ فِي الإِدَاوَاتِ شَيْءٌ، فَنُعِمْنَا نَظْرًا إِلَى وُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَى بِإِنَاءٍ، فَوَضَعَ يَدَهُ فِي الإِنَاءِ، فَجَعَلَ المَاءُ يَنْبُعُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ، فَشَرِبْنَا وَتَوَضَّأْنَا
Artinya:
“Kami singgah bersama Rasulullah SAW di suatu tempat, dan tidak ada air sama sekali dalam wadah-wadah kami. Lalu kami sangat berharap ada air untuk wudhu Nabi SAW. Kemudian dibawakanlah sebuah bejana, lalu beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tersebut, dan memancarlah air dari sela-sela jari beliau. Maka kami pun minum dan berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
Dalam riwayat lain dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata:
 
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ حَضَرَتِ الصَّلاَةُ وَمَعَهُ قِرْبَةٌ فِيهَا قَلِيلٌ مِنْ مَاءٍ، فَوَضَعَ يَدَهُ فِي القِرْبَةِ، فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَى المَاءِ يَنْبُعُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ، فَشَرِبْنَا وَتَوَضَّأْنَا
Artinya:
“Aku melihat Nabi SAW ketika waktu shalat tiba dan beliau memiliki sebuah wadah yang hanya berisi sedikit air. Beliau meletakkan tangannya ke dalam wadah tersebut, lalu aku melihat air memancar dari sela-sela jari beliau. Kami semua pun minum dan berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
 
Penjelasan dan Hikmah Mukjizat
 
Peristiwa keluarnya air dari jari tangan Rasulullah SAW bukanlah fenomena biasa. Air tidak mungkin keluar dari tubuh manusia kecuali dengan izin Allah SWT. Mukjizat ini adalah tanda kerasulan Muhammad SAW, sebagaimana mukjizat Nabi Musa AS membelah laut dengan tongkat, atau Nabi Isa AS menyembuhkan orang buta dan sakit kusta dengan izin Allah.
 
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa setiap mukjizat hanyalah atas kehendak-Nya:
 
وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ
Artinya:
“Dan tidaklah seorang rasul mendatangkan suatu mukjizat melainkan dengan izin Allah.” (QS. Ar-Ra’d: 38)
 
Ayat ini menegaskan bahwa mukjizat bukanlah kemampuan pribadi seorang Nabi, melainkan karunia dan tanda kekuasaan Allah.
 
Adapun hikmah dari mukjizat keluarnya air dari jari Nabi SAW antara lain:
 
1. Penguat Iman Sahabat
Mukjizat ini mempertebal keyakinan para sahabat akan kerasulan Muhammad SAW dan kekuasaan Allah.
 
2. Bukti Rahmat Rasulullah SAW 
Beliau tidak membiarkan sahabatnya kehausan atau kesulitan, bahkan Allah menurunkan pertolongan melalui dirinya.
 
3. Tanda Kemuliaan Nabi SAW Allah memilih beliau sebagai penutup para Nabi dengan mukjizat yang sangat beragam.
 
4. Pelajaran bagi Umat Islam
Bahwa pertolongan Allah selalu datang, meskipun dalam kondisi yang tampaknya mustahil.
 
 
Mukjizat Rasulullah SAW dalam Perspektif Sejarah Islam
 
Para ulama menyebutkan bahwa mukjizat keluarnya air dari jari Nabi SAW terjadi lebih dari satu kali. Hadits-hadits yang meriwayatkan kejadian ini termasuk hadits mutawatir secara makna, yakni diriwayatkan oleh banyak sahabat dengan redaksi berbeda namun substansi yang sama. Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyatakan bahwa peristiwa ini adalah mukjizat besar Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh sahabat Anas, Jabir, dan Ibnu Mas’ud.
 
Lebih dari itu, mukjizat ini sering dikaitkan dengan keberkahan Nabi SAW. Air yang keluar dari jari beliau cukup untuk memberi minum dan wudhu bagi ratusan sahabat. Ini menunjukkan bahwa keberkahan Rasulullah SAW bukan hanya dalam ucapan dan ajaran beliau, tetapi juga dalam tubuh dan kehidupan beliau.
 
Mukjizat keluarnya air dari jari-jari Rasulullah SAW merupakan salah satu bukti nyata kerasulan beliau. Riwayat-riwayat sahih dari para sahabat menunjukkan bahwa mukjizat ini terjadi di hadapan banyak orang, sehingga mustahil untuk dipalsukan. Hal ini menambah keyakinan bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir, dan mukjizat tersebut adalah bukti kebesaran Allah SWT.
 
Allah SWT menegaskan bahwa mukjizat adalah tanda kekuasaan-Nya dan bukti kenabian:
 
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata.” (QS. Al-Hadid: 25)
 
Kisah mukjizat keluarnya air dari jari tangan Rasulullah SAW adalah salah satu dari sekian banyak peristiwa agung yang mempertegas kedudukan beliau sebagai Nabi terakhir. Dari kisah ini, umat Islam diajak untuk memperkuat iman, meneladani kesabaran Rasulullah SAW, serta meyakini bahwa pertolongan Allah akan datang pada saat yang tepat, meskipun dengan cara yang tidak disangka-sangka.
 
Semoga kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dapat semakin yakin akan kebesaran Allah, mencintai Rasulullah SAW, dan selalu menjaga iman dengan mengikuti sunnah beliau. (djl)

Sumber:

Berita Terkait