Asal Usul dan Keistimewaan Hari Jum’at: Hari Agung Penuh Berkah dalam Islam

Asal Usul dan Keistimewaan Hari Jum’at: Hari Agung Penuh Berkah dalam Islam

Radarseluma.disway.id - Asal Usul dan Keistimewaan Hari Jum’at: Hari Agung Penuh Berkah dalam Islam--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Hari Jum’at adalah hari yang sangat istimewa dalam Islam. Ia disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari) dan memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lain. Bagi umat Islam, Jum’at bukan sekadar hari berkumpul untuk menunaikan shalat Jum’at, melainkan juga momentum untuk meningkatkan iman, memperbanyak doa, dan memohon ampunan Allah SWT.

Sejarah mencatat bahwa hari Jum’at telah dipilih Allah SWT sebagai hari agung sejak penciptaan manusia. Bahkan, berbagai peristiwa penting terjadi pada hari tersebut, mulai dari penciptaan Nabi Adam AS hingga datangnya hari kiamat kelak. Oleh karena itu, memahami asal-usul, keistimewaan, serta hal-hal yang terjadi pada hari Jum’at akan menambah kecintaan seorang muslim terhadap syiar agamanya.

Asal Usul Hari Jum’at dalam Islam

Kata Jum’at berasal dari bahasa Arab الْجُمُعَة (al-jumu‘ah), yang berarti “berkumpul”. Nama ini diberikan karena pada hari ini umat Islam diperintahkan untuk berkumpul menunaikan shalat Jum’at berjamaah.

Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab Jahiliyah menyebut hari ketujuh itu dengan nama ‘Arubah. Setelah Islam datang, Rasulullah SAW menggantinya dengan nama Jum’at untuk menegaskan makna ibadah dan persatuan umat.

Dalil tentang kewajiban shalat Jum’at dijelaskan dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (الجمعة: 9)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu‘ah: 9).

Ayat ini menjadi dasar hukum kewajiban shalat Jum’at bagi laki-laki muslim yang baligh, berakal, dan tidak memiliki uzur syar’i.

BACA JUGA:Masa Kecil Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani: Anak Shalih yang Dijaga Allah SWT Sejak Dalam Kandungan

Keistimewaan Hari Jum’at

Hari Jum’at memiliki keutamaan yang sangat besar dibandingkan hari-hari lain. Rasulullah SAW menegaskan dalam banyak hadits mengenai keagungan hari ini.

1. Hari Terbaik dan Penghulu Hari

Rasulullah SAW bersabda:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
(رواه مسلم)

Artinya: “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya, dan tidak akan terjadi kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa hari Jum’at memiliki sejarah agung sejak penciptaan manusia pertama hingga penutup kehidupan dunia.

2. Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdoa

Sumber:

Berita Terkait