Puluhan Warga Tanah Abang Seluma Korban Investasi Bodong, Kerugian 1 Miliar
Warga yang melapor ke Polres Seluma terkena tipu investasi bodong--
Seluma, Radarseluma.Disway.id - Puluhan warga Desa Tanah Abang, Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu pada Rabu, 27 Agustus 2025 siang mendatangi Mapolres Seluma. Kedatangan mereka bertujuan untuk melaporkan dugaan penipuan berkedok investasi bodong yang dijalankan oleh seorang perempuan muda berinisial VC (25) yang juga merupakan warga Desa Tanah Abang, Kecamatan Ilir Talo.
BACA JUGA: Diduga Usai Santap MBG, 120 Siswa di Lebong Keracunan
BACA JUGA:BKN Umumkan Kabar Buruk Soal Lowongan PPPK Paruh Waktu, Peluang Semakin Menipis
Menurut keterangan salah satu korban, Robert (27) saat dikonfirmasi Radar Seluma di Mapolres Seluma mengatakan, investasi tersebut menawarkan keuntungan besar yang tidak masuk akal. Yakni mencapai 30 persen per bulan. Bahkan, dalam beberapa kasus, VC menjanjikan pengembalian modal hingga tiga kali lipat dalam waktu singkat.
"Awalnya kami tertarik karena dia mengaku bekerjasama dengan pihak bank. Banyak warga yang percaya karena dia juga dikenal dan bekerja sebagai tenaga honor di Puskesmas Penago II," sampai Robert saat dikonfirmasi Radar Seluma.
Skema investasi ini mulai berjalan sejak awal tahun 2023 dan berhasil menarik perhatian warga setempat karena iming-iming keuntungan tinggi dalam waktu cepat. Tak kurang dari 60 orang warga ikut menanamkan modal, dengan jumlah bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp100 juta per orang. Jika ditotal, kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Namun, pada bulan Juli 2025, FC mulai mengeluhkan bahwa uang milik para investor telah hilang. Hal ini menimbulkan kepanikan dan kecurigaan di kalangan para peserta investasi. Sejak saat itu, berbagai upaya mediasi dan permintaan pertanggungjawaban telah dilakukan oleh korban, namun tidak membuahkan hasil.
BACA JUGA:Daihatsu Xenia Sporty Desain Baru Gagah dan Mewah yang Memikat Calon Konsumen
"Kami sudah berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Tapi tidak ada kejelasan. Janji pengembalian uang terus diulur-ulur, sampai akhirnya kami sepakat untuk melapor ke polisi," tegas Robert.
Para korban berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan mereka dan mengusut tuntas kasus tersebut. Mereka juga meminta agar pelaku diproses secara hukum agar tidak ada lagi korban-korban baru di masa mendatang.
Sementara itu, Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P Pakpahan, SIk MIk melalui Kasat Reskrim Polres Seluma, AKP Prengki Sirait, SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya warga yang datang untuk menyampaikan pengaduan. Namun, laporan resmi secara tertulis belum diterima oleh pihaknya.
Sumber: