Kabur Aja Dulu dan Indonesia Gelap, Puan Sebut Bentuk Keresahan Rakyat
Ketua DPR RI Puan Maharani--
Jakarta, Radarseluma.Disway.id - Tagar Kabur Aja Dulu dan Indonesia Gelap, disebut Ketua DPR Puan Maharani dalam pidatonya di Sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPRD-DPD di gedung DPR RI Senayan Jakarta hari ini. Puan membicarakan fenomena kritik yang ramai di media sosial (medsos). Puan mengatakan, kritik di media sosial menunjukkan keresahan rakyat terhadap kondisi negara.
Awal pidatonya, Puan membicarakan sistem demokrasi.
BACA JUGA:VCI Global Siapkan Obligasi US$51 Juta, Perluas Infrastruktur AI dan Bitcoin
BACA JUGA: Juli 2025, Kinerja Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat
"Dalam demokrasi, rakyat harus memiliki ruang yang luas untuk berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat, dan menyampaikan kritik," kata Puan, Jumat (15/8/2025).
Kemudian Puan lantas menyinggung kritik publik yang muncul dalam iklim demokrasi. Menurutnya, penyampaian kritik bergeser dari konvensional menjadi lewat ruang-ruang digital di media sosial.
"Kini, kritik rakyat hadir dalam berbagai bentuk yang kreatif dan memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya media sosial, sebagai corong suara publik," ujarnya.
Puan menyinggung berbagai istilah kritik yang sempat viral. Di antaranya istilah 'kabur aja dulu' dan 'Indonesia Gelap'.
"Ungkapan tersebut dapat berupa kalimat singkat seperti 'kabur aja dulu', sindiran tajam 'Indonesia Gelap'," kata Puan.
Puan mengatakan penyampaian aspirasi itu menunjukkan keresahan rakyat dengan bahasa yang disesuaikan zaman. Dia mendorong pemerintah agar mendengar keresahan publik itu.
"Fenomena ini menunjukkan bahwa aspirasi dan keresahan rakyat kini disampaikan dengan bahasa zaman mereka sendiri," ujar Puan.
Sumber: