Mengokohkan Negeri dengan Akidah yang Murni: Pondasi Bangsa yang Kuat dan Bermartabat
Radarseluma.disway.id - Mengokohkan Negeri dengan Akidah yang Murni: Pondasi Bangsa yang Kuat dan Bermartabat--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Dalam perjalanan sejarah umat manusia, kekuatan sebuah bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alam, kemajuan teknologi, atau kehebatan militer. Lebih dari itu, kekuatan sejati suatu bangsa terletak pada kualitas akidah dan moral spiritual rakyatnya. Ketika akidah bersih dan terjaga, lahirlah masyarakat yang tangguh, jujur, amanah, dan bertanggung jawab. Sebaliknya, ketika akidah rusak dan tercemar, meskipun negara tampak maju secara lahiriah, akan hancur dari dalam akibat krisis moral dan spiritual.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memikul amanah besar untuk menegakkan akidah Islam yang murni sebagai dasar pembinaan karakter bangsa. Oleh karena itu, tema “Akidah Bersih, Bangsa Kuat” menjadi sangat relevan dan mendesak untuk kita refleksikan dan realisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengertian Akidah yang Bersih
Secara bahasa, “akidah” berasal dari kata ‘aqada yang berarti mengikat atau menguatkan. Secara istilah, akidah adalah keyakinan yang kokoh dan pasti terhadap segala hal yang wajib diyakini oleh setiap Muslim, seperti keesaan Allah (tauhid), kenabian Rasulullah SAW, hari akhir, takdir, dan rukun iman lainnya.
Akidah yang bersih adalah akidah yang murni dari segala bentuk syirik, khurafat, takhayul, dan bid’ah. Akidah yang berpijak pada Al-Qur’an dan Sunnah serta dipahami sebagaimana pemahaman generasi sahabat, tabi'in, dan tabi’ut tabi’in.
Allah SWT berfirman:
فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًۭا صَـٰلِحًۭا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦ أَحَدًۭا
Artinya: “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Ayat ini menegaskan pentingnya tauhid yang murni dalam setiap amalan. Tanpa akidah yang benar, amal sebesar apapun akan tertolak.
Akidah dan Kekuatan Bangsa
Akidah bukan sekadar keyakinan individual yang bersifat pribadi, melainkan fondasi kehidupan sosial dan kebangsaan. Masyarakat yang memiliki akidah yang kuat akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Mereka tidak akan melakukan korupsi karena sadar bahwa Allah Maha Melihat. Mereka tidak akan menzalimi orang lain karena takut akan azab akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh jasadnya akan baik. Dan jika ia rusak, maka seluruh jasadnya akan rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa akidah yang bersih akan memperbaiki seluruh aspek kehidupan seseorang, termasuk perilaku sosial dan politiknya. Jika individu baik, maka masyarakat akan baik, dan bangsa pun akan kuat.
Dampak Akidah Bersih dalam Kehidupan Berbangsa
1.Membangun Ketahanan Moral
Akidah yang lurus menumbuhkan rasa takut kepada Allah dalam setiap tindakan, sehingga masyarakat terhindar dari tindakan maksiat, kecurangan, dan kezaliman.
2.Menumbuhkan Semangat Kebersamaan
Akidah Islam mengajarkan ukhuwah (persaudaraan), tolong-menolong dalam kebaikan, dan saling menghormati antar sesama. Ini adalah modal sosial penting dalam memperkuat keutuhan bangsa.
3.Menciptakan Kepemimpinan yang Amanah
Pemimpin yang memiliki akidah yang bersih akan takut kepada Allah dan lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi.
4.Meningkatkan Produktivitas dan Etos Kerja
Akidah yang benar mendorong seseorang bekerja keras dengan niat ibadah. Mereka memahami bahwa bekerja adalah bagian dari tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi.
BACA JUGA:Misteri 7 Lapis Langit dan 7 Lapis Bumi dalam Tubuh Manusia: Antara Wahyu Ilahi dan Rahasia Ciptaan
Contoh Sejarah Bangsa yang Hancur karena Rusaknya Akidah
Dalam Al-Qur’an, Allah banyak mengisahkan tentang kehancuran bangsa-bangsa terdahulu seperti kaum ‘Ad, Tsamud, dan kaum Nabi Luth, bukan karena kekurangan sumber daya, tetapi karena kerusakan iman dan akhlak mereka.
Allah SWT berfirman:
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًۭا ۖ وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ ۖ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَـٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya: “Maka masing-masing Kami siksa disebabkan dosanya. Di antara mereka ada yang Kami timpakan hujan batu, ada yang disambar suara keras mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Dan Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.” (QS. Al-‘Ankabut: 40)
Strategi Menjaga dan Menanamkan Akidah Bersih
1.Pendidikan Tauhid Sejak Dini
Anak-anak harus dibekali pendidikan akidah sejak kecil agar tumbuh menjadi generasi yang beriman dan tangguh.
2.Memberantas Tahayul dan Khurafat
Praktik-praktik yang menyimpang dari akidah Islam seperti perdukunan, ramalan, dan pemujaan selain Allah harus ditinggalkan.
3.Keteladanan dari Para Pemimpin
Pemimpin, baik di pemerintahan maupun tokoh agama, harus menjadi contoh dalam menjaga kemurnian akidah dan amal saleh.
4.Penguatan Dakwah di Tengah Masyarakat
Lembaga dakwah dan media Islam harus aktif membina masyarakat dan menjelaskan bahaya penyimpangan akidah.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Kekuatan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada faktor-faktor fisik semata, tetapi juga sangat ditentukan oleh kekuatan ruhiyah dan akidah yang tertanam dalam jiwa rakyatnya. Akidah yang bersih dan murni akan melahirkan manusia yang kuat, bermoral, amanah, dan cinta tanah air karena Allah. Inilah pondasi sejati yang akan membawa bangsa menuju kemajuan hakiki dan keberkahan hidup.
Maka, marilah kita jadikan akidah Islam yang bersih sebagai titik tolak membangun bangsa. Bangsa yang besar bukan hanya yang mampu membangun gedung pencakar langit, tetapi yang mampu membangun jiwa rakyatnya dengan iman, tauhid, dan ketakwaan. Mari kita perkuat tekad untuk menjadi bagian dari kebangkitan bangsa yang dimulai dari diri kita masing-masing—dengan memurnikan akidah, menebar amal shalih, dan menjaga ukhuwah Islamiyah. (djl)
Sumber: