Meneladani Kearifan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam Menghadapi Ujian

Meneladani Kearifan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam Menghadapi Ujian

Radarseluma.disway.id - Meneladani Kearifan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam Menghadapi Ujian--

Reporter; Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Setiap Manusia pasti menghadapi ujian dalam hidupnya. Ujian bisa berupa kesulitan hidup, kehilangan, kemiskinan, penghinaan, hingga penderitaan yang datang silih berganti. Namun, dalam menghadapi semua itu, Islam memberikan suri teladan terbaik dalam pribadi agung Rasulullah Muhammad SAW. Beliau bukan hanya sosok yang penuh kasih dan mulia, tetapi juga pribadi yang sangat bijak dan arif dalam menghadapi ujian. Dengan kesabaran, keteguhan iman, dan keikhlasan, Rasulullah mampu melewati berbagai cobaan yang berat selama hidupnya tanpa kehilangan harapan dan keyakinan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, meneladani kearifan beliau dalam menghadapi ujian menjadi sangat penting bagi setiap Muslim agar mampu melalui hidup dengan penuh keberkahan dan ketenangan jiwa.

Kearifan Nabi Muhammad SAW dalam Menghadapi Ujian

Sejak diutus sebagai Rasul, Muhammad SAW tidak pernah lepas dari ujian berat. Mulai dari penolakan oleh kaumnya, penghinaan, penyiksaan, hingga kehilangan orang-orang yang dicintai. Namun, beliau selalu menunjukkan sikap yang penuh hikmah dan kesabaran. Dalam menghadapi musuh dan tantangan, beliau tidak menggunakan kekerasan, melainkan tetap menjaga akhlak mulia dan memohon pertolongan Allah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 155-157 yang mana berbunyi: 

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ‏ الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ‏  اُولٰٓٮِٕكَ عَلَيۡهِمۡ صَلَوٰتٌ مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٌ​ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُهۡتَدُوۡنَ‏

Artinya: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn" 1 (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Ayat ini mengajarkan bahwa kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam menghadapi ujian. Rasulullah SAW adalah contoh nyata bagaimana kesabaran harus diwujudkan dalam setiap situasi, sekaligus sebagai bentuk tawakal kepada Allah.

BACA JUGA:Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama: Sedekah dan Zakat di Bulan Dzulqa’dah

Selain kesabaran, Rasulullah juga menunjukkan sikap tawakkal (berserah diri) kepada Allah. Ketika mengalami ujian yang sangat berat, beliau selalu menguatkan hati dengan doa dan mengandalkan Allah SWT sebagai penolong utama. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi: 

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya: “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pesan hadits ini mengingatkan bahwa kunci keberhasilan melewati ujian bukan hanya pada usaha lahiriah, tetapi juga pada niat yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT. Rasulullah SAW selalu mengarahkan umatnya agar tetap menjaga niat dalam setiap tindakan, terutama ketika diuji.

Dalil Al-Qur’an dan Hadits Tentang Ujian dan Kesabaran

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 200 yang mana berbunyi: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 200)

Ayat ini menegaskan agar umat Islam selalu bersabar dan berpegang teguh pada ketakwaan saat menghadapi berbagai ujian. Nabi Muhammad SAW sendiri adalah contoh paling sempurna dalam mengamalkan ayat ini.

Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang berbunyi: 

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ لأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Artinya: “Ajaibnya urusan orang mukmin, semua urusannya adalah kebaikan, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali orang mukmin. Jika mendapat kesenangan dia bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Jika mendapat kesusahan dia bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Hadits ini sangat menguatkan bahwa sikap bersyukur dan sabar merupakan kunci utama untuk mendapatkan kebaikan dalam menghadapi ujian.

BACA JUGA:Meningkatkan Ketulusan dalam Beribadah di Bulan Dzulqa’dah

Prinsip Kearifan Nabi dalam Menyikapi Ujian

1. Sabar dan Ikhlas

Rasulullah selalu mengajarkan bahwa kesabaran dan keikhlasan adalah senjata utama dalam ujian hidup. Beliau tidak pernah mengeluh, apalagi menyalahkan orang lain atas kesulitannya. Bahkan, beliau sering berdoa agar Allah memberikan ketabahan dan mengangkat derajatnya.

2. Berdoa dan Memohon Pertolongan Allah

Setiap ujian dihadapi dengan doa yang tulus dan yakin akan pertolongan Allah SWT. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk selalu memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dan kekuatan.

3. Mengambil Hikmah dari Ujian

Bagi Rasulullah, ujian bukanlah hukuman semata, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan diri dari dosa, dan menguatkan iman. Oleh karena itu, setiap cobaan disikapi dengan sikap positif dan refleksi diri.

4. Tidak Putus Asa

Walaupun banyak mengalami kesulitan, Rasulullah tidak pernah menyerah atau kehilangan semangat dakwah. Beliau terus berjuang hingga akhir hayatnya dengan penuh keteguhan.

BACA JUGA:Dzulqa’dah: Waktu yang Tepat untuk Meningkatkan Kepedulian Sosial

Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Meneladani kearifan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi ujian adalah kebutuhan penting bagi setiap Muslim. Beliau menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi kesulitan dengan sabar, ikhlas, dan penuh ketawakkalan kepada Allah SWT. Ujian hidup tidak bisa dihindari, tetapi dengan mengikuti sunnah Rasul, kita dapat melewatinya dengan lapang dada dan penuh harapan. Selain itu, doa, kesabaran, dan sikap positif adalah kunci untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari setiap ujian yang kita alami.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ath-Thalaq ayat 2 yang mana berbunyi: 

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا

Artinya: “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2)

Semoga kita semua mampu meneladani kearifan Rasulullah dalam menghadapi ujian hidup. Dengan menanamkan kesabaran, keikhlasan, dan tawakal, setiap ujian yang datang menjadi ladang pahala dan peningkatan derajat di sisi Allah SWT. Marilah kita jadikan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dalam menjalani setiap cobaan, agar hidup kita penuh berkah dan mendapat ridha Allah SWT. Amin. (djl)

 

Sumber:

Berita Terkait