Menjadi Muslim yang Produktif di Bulan Dzulqa’dah
Radarseluma.disway.id - Menjadi Muslim yang Produktif di Bulan Dzulqa’dah--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan Dzulqa’dah adalah salah satu bulan yang memiliki kedudukan istimewa dalam kalender Hijriyah. Bulan ini berada di antara bulan-bulan haram (bulan-bulan yang dimuliakan) seperti Dzulhijjah, yang penuh dengan nilai spiritual dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk menjadikan setiap waktu sebagai ladang ibadah dan amal yang bermanfaat. Maka, di bulan Dzulqa’dah ini, sangat penting bagi kita untuk menjadi Muslim yang produktif dengan meningkatkan kualitas ibadah dan aktivitas sehari-hari yang mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Produktivitas dalam Islam bukan hanya terbatas pada aktivitas duniawi seperti bekerja, tetapi lebih jauh dari itu, produktivitas adalah bagaimana seseorang dapat memanfaatkan waktu dan segala potensi yang dimilikinya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Produktivitas spiritual dan amal saleh sangat dihargai dalam Islam, terlebih di bulan-bulan yang penuh berkah seperti Dzulqa’dah. Ini adalah bulan yang menjadi persiapan bagi umat Islam menuju bulan Dzulhijjah, bulan haji dan pelaksanaan ibadah qurban, yang puncaknya adalah Hari Raya Idul Adha.
BACA JUGA:Bulan Dzulqa’dah dan Kisah Perjanjian Hudaibiyah: Momen Damai dalam Sejarah Islam
Menjadi Muslim yang Produktif di Bulan Dzulqa’dah
Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk terus meningkatkan ketakwaan dan melakukan amal saleh di setiap waktu yang diberikan Allah. Bulan Dzulqa’dah adalah waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak amal kebaikan, memperbaiki diri, serta meningkatkan kualitas ibadah kita.
1. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Salah satu cara untuk menjadi Muslim yang produktif di bulan Dzulqa’dah adalah dengan memperbanyak dzikir dan doa. Dzikir adalah bentuk ibadah yang paling mudah dilakukan dan memiliki banyak keutamaan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Anfal ayat 2 yang mana berbunyi:
"إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا ذُكِرَتْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ"
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka menjadi takut, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal." (QS. Al-Anfal: 2)
Ayat ini menunjukkan pentingnya dzikir dan bagaimana dzikir dapat menjadi penguat iman bagi seorang Muslim. Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Ahmad yang berbunyi:
"مَن ذَكَرَ اللَّهَ فِي كُلِّ سَاعَةٍ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ شُكْرًا"
Artinya; "Barang siapa yang berdzikir kepada Allah dalam setiap waktu, Allah akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur." (HR. Ahmad)
Dengan berdzikir, seorang Muslim tidak hanya menjaga hatinya tetap tenang, tetapi juga dapat memperbaiki akhlaknya dan memperbanyak amal ibadah.
2. Menjaga Waktu dengan Shalat Sunnah
Shalat sunnah adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terutama di bulan-bulan haram. Shalat ini bukan hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi juga untuk memperbanyak pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi:
"مَنْ حَافَظَ عَلَىٰ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهُ لَمْ يَدْخُلِ النَّارَ"
Sumber: