Meningkatkan Hubungan dengan Sesama Manusia: Jalan Menuju Kehidupan Penuh Berkah
Radarseluma.disway.id - Meningkatkan Hubungan dengan Sesama Manusia: Jalan Menuju Kehidupan Penuh Berkah--
Reporter: Juli irawan
Radarseluma.disway.id - Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan, tidak hanya hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah), tetapi juga hubungan antar sesama manusia (Hablum Minannas). Dalam ajaran Islam, kualitas seorang muslim tidak hanya diukur dari ibadah vertikalnya saja, melainkan juga dari bagaimana ia memperlakukan orang lain: keluarga, tetangga, teman, hingga orang-orang yang tidak dikenalnya. Maka, menjaga dan meningkatkan hubungan antar sesama manusia menjadi bagian penting dalam mewujudkan masyarakat yang damai, penuh kasih sayang, dan berkeadaban.
Allah SWT dan Rasul-Nya telah memberikan banyak petunjuk dalam Al-Qur'an dan Hadits mengenai pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk terus memperbaiki sikap, perkataan, dan tindakan kita terhadap orang lain agar hidup kita menjadi lebih bermakna dan diberkahi.
BACA JUGA:Pentingnya Sabar dalam Menjalani Ujian Hidup
Membangun Hubungan Baik: Landasan dari Al-Qur'an
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا ۖ
Artinya: "Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia..." (QS. Al-Baqarah: 83)
Ayat ini merupakan bagian dari perintah Allah kepada Bani Israil, yang kemudian menjadi pelajaran berharga untuk seluruh umat Islam. Allah menyuruh agar setiap manusia mengucapkan kata-kata yang baik kepada orang lain, tidak menyakiti hati mereka, serta menunjukkan sopan santun dalam komunikasi.
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan pentingnya komunikasi yang baik. Kata-kata yang baik bisa menyatukan hati, menghindarkan konflik, dan mempererat persaudaraan. Ucapan yang santun, lemah lembut, dan mengandung kasih sayang akan mencerminkan akhlak mulia seorang muslim.
Menjaga Hak dan Kebaikan Sesama
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لا يَظْلِمُهُ، وَلا يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ، كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ..."
Artinya: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menggambarkan betapa Islam membangun solidaritas antar umat Islam berdasarkan prinsip persaudaraan sejati. Seorang muslim yang baik adalah mereka yang tidak menzalimi saudaranya, tidak membiarkannya dalam kesulitan, dan selalu berusaha membantu jika saudaranya membutuhkan. Balasannya? Allah sendiri yang akan membantu urusannya.
BACA JUGA:Menjaga Shalat Tepat Waktu untuk Keberkahan Hidup
Menghindari Sikap yang Merusak Hubungan
Islam juga memperingatkan kita dari hal-hal yang merusak hubungan sosial, seperti ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), iri hati, dan sombong. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
Sumber: