Tafsir Ayat 1 & 2 Surat Al Qadr Yang Berarti Malam Lailatul Qadar Part Satu

Tafsir Ayat 1 & 2  Surat Al Qadr Yang Berarti Malam Lailatul Qadar Part Satu

Radarseluma.disway.id - Tafsir ayat 1-3 Surat Al-Qodr yang bermakna malam Lailatul Qadar --

Radarseluma.disway.id - Surat Al-Qadr merupakan Surat ke- 97 dalam Al-Qur’an. Surat Al -Qodr ini terdiri dari lima ayat. Nama Surat ini Al-Qadr yang berarti keagungan dan kemuliaan. 
Mengacu pada Lailatul Qadar yaitu malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu Bulan
 
Sebagian ulama berpendapat Surat Al- Qodr ini Madaniyah karena membicarakan Lailatul Qadar yang merupakan salah satu malam di Bulan Suci Ramadhan, yang mana diketahui bahwa kewajiban Puasa Ramadhan baru mulai pada tahun 2 Hijriyah. 
Mayoritas Muufassirin berpendapat Surat Al- Qodr ini Makkiyah. 
Adapun Ulama seperti Ibnu Katsir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Sayyid Qutb, dan Buya Hamka termasuk yang berpendapat Surat ini Makkiyah.
 
Adapun bunyi Surat Al- Qodr sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 5 ayat yang berbunyi:
 
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ           لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ  تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ 
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar" (QS Al-Qodr 1-5)
 
 
Kali ini radarseluma.disway.id akan mengupas tafsir-tafsir Surat Al-Qodr ayat 1 dan ayat 2 untuk menambah wawasan bagi kita bersama apa saja Tafsir-tafsir nya berikut penjelasannya secara rinci
Tafsir Surat Al-Qadr ini akan kita ambil dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah sebagai rujukan kita umat Muslim ayoo simak: 
 
Tafsir Ayat 1 Surat Al Qadr yang mana berbunyi:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan" (QS Al-Qodr 1)
 
Dijelaskan oleh Ibnu Katsir, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, malam yang penuh berkah, sebuah malam pada bulan Suci  Ramadhan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan ayat 3 berbunyi:
 
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
Artinya:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati" (QS. Ad Dukhan: 3)
 
 
Selain itu juga Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi: 
 
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ
 
Artinya:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadhan, Bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran" (QS. Al Baqarah 185)
 
Mayoritas Ulama berpendapat bahwa turunnya Al-Qur’an melalui dua tahap. Pertama, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudh ke Baitul Izzah secara sekaligus. Kedua, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW secara berangsur-angsur selama sekitar 22 tahun. Sebagian Ulama mengatakan 22 tahun, 2 bulan, 22 hari
 
Nah, turunnya Al-Qur’an pada Lailatul Qadar di ayat ini yang mana? 
Apakah turunnya sekaligus dari Lauhul Mahfudh atau awal turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW di Gua Hira?
 
Ayat ini menggunakan kata Anzala (أنزل) yang umumnya berarti turun sekaligus. Bentuk lainnya adalah Nazzala (نزل) yang umumnya menunjukkan arti turun sedikit demi sedikit atau berangsur-angsur. Sehingga ayat ini menunjukkan Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus dari Lauhul Mahfudh ke Baitul Izzah pada Lailatul Qadar, yang menurut mayoritas Ulama terjadi pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. 
 
Sebagaimana Sabda Nabi Muhammada Rasulullah SAW yang berbunyi:
 
إِنِّى أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، وَإِنِّى نُسِّيتُهَا ، وَإِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فِى وِتْرٍ
 
Artinya: 
"Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan –atau lupa- maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil. (Muttafaq ‘alaih)" 
 
Syaikh Manna Al-Qaththan menjelaskan dua pendapat tentang turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Quran) dalam Surat Al-Qadr ini yaitu 
 
Pendapat pertama menyatakan bahwa Nuzulul Qur’an adalah turunnya Al-Qur’an secara sekaligus dari Lauhul Mahfudh ke Baitul Izzah di langit dunia. pelopornya adalah Ibnu Abbas RA.
 
Pendapat kedua menyatakan ayat ini menerangkan tentang permulaan turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW . Pelopornya adalah Amr bin Syarahil Asy-Sya’bi, seorang tabi’in besar, ahli hadits dan fikih, guru Imam Abu Hanifah.
 
Tafsir Ayat 2 Surat Al Qadr yang berbunyi:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
Artinya: 
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?" (QS Al-Qodr)
 
Kalimat Maa Adraaka (ما أدراك) adalah ungkapan yang Al-Qur’an gunakan untuk menggambarkan kehebatan sesuatu yang hakikatnya sulit terjangkau. misalnya untuk hari kiamat Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Qoriah ayat 3 yang berbunyi:
 
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ
Artinya: 
"Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?" (QS. Al-Qariah: 3)
 
Juga hal-hal yang luar biasa seperti Lailatul Qadar pada ayat ini.
 
Kalimat ini sekaligus merupakan Ta’kid (kalimat penguat) untuk memberitahukan betapa hebat dan mulianya Lailatul Qadar.
 
Ada empat pendapat Ulama mengenai makna Al-Qadr pada ayat ini. 
 
Pertama:
Penetapan Lailatul Qadar adalah malam penetapan Allah SWT atas perjalanan Makhluk selama setahun. Ulama yang berpendapat demikian berdalil dengan Surat Ad Dukhan ayat 3-4 yang berbunyi:
 
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ​ اِنَّا كُنَّا مُنۡذِرِيۡنَ‏ ٣
فِيۡهَا يُفۡرَقُ كُلُّ اَمۡرٍ حَكِيۡمٍۙ‏ ٤
Artinya:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.1 Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah"(QS Ad-Dukhan 3-4)
 
Kedua:
Pengaturan. Pada Lailatul Qadar, Allah SWT mengatur Khittah atau strategi bagi Nabi Muhammad Rasulullah SAW guna mengajak Manusia kepada kebajikan.
 
Ketiga:
Kemuliaan. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada malam yang mulia. Ibadah di malam itu juga memiliki nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran yang berbeda dengan malam-malam lainnya.
 
Keempat:
Sempit, yakni pada malam itu turun begitu banyak malaikat sehingga bumi menjadi penuh bagaikan sempit.
 
Demikianlah tafsir ayat 1 dan 2 Surat Al-Qadr yang mana menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar yang mana malam lebih baik dari 1000 malam untuk tafsir ayat-ayat Al-Qodr lainnya akan kita sambung di Part Dua Bersambung (djl) 
 
 

Sumber:

Berita Terkait