Primaya Hospital Tangerang, Inovasi Medis Keselamatan Pasien Melalui Layanan Kardiovaskular

Primaya Hospital Tangerang,  Inovasi Medis  Keselamatan Pasien Melalui Layanan Kardiovaskular

Keunggulan Layanan Radiasi dan Keselamatan Pasien--

 

 

Tangerang, Radarseluma.Disway.id –  Primaya Hospital Tangerang semakin menegaskan posisinya sebagai pusat layanan kesehatan berteknologi tinggi dan berstandar tinggi melalui inovasi di layanan kardiovaskular dan radiasi.

Rumah sakit ini sukses melaksanakan Live Case untuk menangani lesi jantung kompleks menggunakan Intravascular Lithotripsy (IVL), sekaligus meraih dua penghargaan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk kategori Keselamatan dan Keamanan Nuklir Radiologi Diagnostik dan Intervensional serta Radioterapi. Capaian ini menegaskan komitmen Primaya Hospital Tangerang dalam menghadirkan layanan kesehatan yang modern, aman dan terpercaya bagi setiap pasien.

 

 BACA JUGA:Perjalanan Inspiratif Attitude Mom Menuju Kesuksesan, Pengalaman Seorang Pendiri Menciptakan Merek Pemenang

BACA JUGA:Whoosh Dorong Pertumbuhan Pariwisata Lewat Promo di 23 Destinasi Wisata

Inovasi Kardiovaskular untuk Penanganan Lesi Kompleks

Live Case Complex PCI – Managing Complex Calcified Coronary Lesion with Intravascular Lithotripsy (IVL) menampilkan tindakan intervensi jantung kompleks dengan teknologi IVL, metode inovatif yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan kalsium pada pembuluh darah koroner tanpa merusak dindingnya. Prosedur dilakukan oleh tim dokter spesialis jantung Primaya Hospital Tangerang, dr. Rony M. Santoso, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FESC, FSCAI dan dr. Tito Phurbojoyo, Sp.JP(K), FIHA, bersama dr. Bambang Budiono, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FAPSIC, FSCAI dari Primaya Hospital Makassar serta Prof. dr. Teguh Santoso Sukamto, MD, KKV, Sp.JP, FACC, FESC, PhD dari Medistra Hospital Jakarta.

 

“Tidak semua lesi kalsifikasi pada pasien jantung harus diatasi dengan operasi bypass. Teknologi seperti IVL memungkinkan fragmentasi kalsium tanpa merusak pembuluh darah, memberikan hasil yang lebih aman dan efektif. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peningkatan kompetensi dokter dan tenaga kesehatan dalam menangani kasus kompleks secara komprehensif,” jelas dr. Rony M. Santoso, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FESC, FSCAI.

 

Live case ini juga menampilkan tiga prosedur, termasuk dua kasus calcified lesion (LAD dan RCA) serta satu kasus Left Main Bifurcation (Medina 1,1,1) yang disiarkan langsung dari Cath Lab Primaya Hospital Tangerang. Acara ini menjadi ajang edukatif bagi tenaga medis untuk memperdalam pemahaman mengenai strategi intervensi kompleks menggunakan Drug-Eluting Stent (DES) dan peran imaging intrakoroner dalam memastikan hasil optimal.

 

Sumber: