Selesai Rehap, Kapolda Bengkulu Serahkan Rumah Baru Keluarga Balita Khaira yang Sempat Viral Derita Cacingan
Kapolda melakukan peresmian--
"Kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Kapolda beserta jajaran. Upaya kolaboratif seperti ini sangat membantu pemerintah daerah dalam program pengentasan rumah tidak layak huni. Semoga kegiatan seperti ini terus dilanjutkan demi kesejahteraan masyarakat," ujar Gustianto.
Dengan adanya kegiatan ini, Malik (45) yang merupakan kakek Khaira mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. Menurutnya, rumah yang sebelumnya dalam kondisi jauh dari layak kini telah berubah total menjadi hunian nyaman yang sangat membantu keberlangsungan hidup keluarganya.
"Kami sekeluarga sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolda, Pak Gubernur, Pak Bupati, serta semua pihak yang sudah membantu. Cucu kami kini sudah sehat dan rumah kami pun sudah bagus serta layak dihuni. Semoga semua kebaikan ini dibalas oleh Allah," kata Malik dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya rumah hunian yang direnovasi, keluarga Khaira juga menerima bantuan berupa perabot rumah tangga, kasur, lemari, hingga perlengkapan tidur yang disalurkan oleh DPD REI Bengkulu bersama Dinas Sosial Kabupaten Seluma. Bantuan tersebut melengkapi kebutuhan dasar keluarga pasca tragedi kesehatan yang mereka alami.
Diketahui, Khaira Nur Sabrina sempat menjadi perhatian publik setelah viral pada Minggu, 14 September 2025 yang lalu. Dirinya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais dan kemudian dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu lantaran menderita cacingan akut. Kondisi tersebut menggerakkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah hingga Kementerian PMK yang turun langsung memberikan bantuan dan pendampingan ke kediaman keluarga Khaira.
BACA JUGA:Turnamen Bulutangkis PGRI Seluma Diikuti 24 Ganda, Digelar di Gedung PGRI
Dengan diresmikannya rumah baru ini, keluarga Khaira kini bisa menatap masa depan yang lebih baik dengan lingkungan hunian yang sehat dan layak. Pemerintah daerah berharap kasus ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan dan kondisi sosial masyarakat di daerah-daerah terpencil.(ctr)
Sumber: