Jembatan Gantung di Desa Padang Merbau Seluma Ambruk, Tukang Ojek Sawit Jadi korban

Jembatan Gantung di Desa Padang Merbau Seluma Ambruk, Tukang Ojek Sawit Jadi korban

Jembatan gantung ambruk--

 

Seluma, Radarseluma.Disway.id - Nasib naas menimpa Azuandi (38), seorang buruh tani sekaligus tukang ojek sawit warga Desa Padang Genting, Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Pasalnya, dirinya mengalami kecelakaan kerja pada Rabu, 4 Juni 2025 siang, sekitar pukul 12.30 WIB. Pada saat dirinya ingin menyeberangi jembatan gantung yang berada di Desa Padang Merbau yang tiba-tiba patah dan membuatnya terjun ke sungai Air Seluma dari ketinggian sekitar delapan meter.

 

BACA JUGA:Krisis Keuangan, Puluhan Diler BYD Bangkrut, Ribuan Konsumen di China Terdampak

BACA JUGA:Menata Hati dan Niat di Akhir Zulhijjah

Menurut keterangan warga setempat, kronologis kejadian bermula pada saat Azuandi melintasi jembatan tersebut dengan sepeda motor. Dengan membawa muatan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit seberat kurang lebih 200 kilogram. Pada saat berada di tengah jembatan, papan bantalan dan besi penyangga jembatan mendadak patah. Hingga mengakibatkan, Azuandi beserta motornya dan seluruh muatan sawit jatuh ke dasar sungai.

 


Tukang ojek terjun ke sungai--

"Iya mas, tadi saudara Azuandi sedang mengojek muatan sawit milik warga. Saat melintas di atas jembatan gantung itu, tiba-tiba besi dan papan bantalannya patah. Langsung jatuh ke sungai," sampai Parman, salah satu warga.

 

Beruntung, Azuandi selamat dan tidak mengalami luka serius. Meskipun sempat syok, dirinya masih sanggup berenang dan mengumpulkan sebagian TBS kelapa sawit yang ikut tenggelam di dasar sungai. Dirinya pun dibantu oleh warga sekitar yang turut mengevakuasi sepeda motornya yang tersangkut di bagian kerangka jembatan yang masih tersisa.

 

Kejadian ini langsung menarik perhatian masyarakat sekitar, terlebih karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penting penghubung antardesa yang kerap digunakan oleh petani, buruh angkut, dan pelajar. Jembatan gantung tersebut sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kayu yang mulai lapuk dan besi yang berkarat. Namun hingga kejadian ini terjadi, belum ada perbaikan berarti dari pihak pemerintah.

 

Sumber:

Berita Terkait