Data Setoran PAD dari Bapenda Masih Global, DPRD Minta Rincian

Data Setoran PAD dari Bapenda Masih Global, DPRD Minta Rincian

Panja PAD DPRD Seluma turun kelapangan--

 

 

PEMATANG AUR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma melalui Panitia Kerja (Panja) Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus mendalami potensi kebocoran pendapatan daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendatangi langsung sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah Seluma untuk menelusuri kontribusi mereka terhadap PAD.

Sekretaris Panja PAD DPRD Seluma, Hendri Satrio, mengatakan bahwa dari hasil kunjungan ke lapangan, ditemukan bahwa masih banyak perusahaan yang kontribusinya dinilai belum maksimal terhadap kas daerah.

“Kami terus bergerak. Saat ini sudah ada enam perusahaan yang kami datangi, dan masih banyak lagi yang akan kami kunjungi. Harapannya, ini bisa menjadi dorongan untuk optimalisasi penerimaan PAD Seluma,” ujar Hendri, Jumat (9/5).

 

Dalam upaya menelusuri potensi PAD secara lebih detail, DPRD Seluma sebelumnya telah melayangkan surat kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk meminta data setoran PAD dari masing-masing sektor dan perusahaan. Namun, data yang diberikan Bapenda bersifat umum dan tidak terperinci.

BACA JUGA:Amalan Rahasia yang Dapat Menyelamatkan di Akhirat

BACA JUGA:Bulan Dzulqa’dah: Waktu yang Tepat untuk Menyucikan Hati

“Kami butuh data per sektor dan per perusahaan. Misalnya, berapa yang disetor oleh Perusahaan A di tahun 2024, dan seterusnya. Tapi yang kami terima hanya data global,” jelas Hendri.

Transparansi ini menjadi sorotan DPRD, karena data terperinci sangat diperlukan untuk menganalisis kinerja pajak dan retribusi, serta mengidentifikasi potensi kebocoran PAD yang selama ini diduga terjadi.

 

Berdasarkan data dari Bapenda, realisasi PAD Kabupaten Seluma pada tahun 2024 mencapai Rp29 miliar, dari target yang ditetapkan sebesar Rp86 miliar. Untuk tahun 2025, target PAD dinaikkan menjadi Rp44 miliar, meskipun belum disertai dengan strategi detail untuk mencapainya.

“Angka itu ambisius, tapi tanpa transparansi dan pengawasan ketat, dikhawatirkan akan kembali tidak tercapai,” tambah Hendri.

Sumber: