Butuh Campur Tangan Pemerintah, Harga Gabah Petani Dibeli di Bawah HPP, Petani Mengaluh

Gabah petani dibeli di bawah HPP--
SELUMA, Radarseluma.disway.id – Para petani di Kabupaten SELUMA, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menghadapi persoalan serius terkait rendahnya harga jual gabah hasil panen mereka. Pada Sabtu, 12 April 2025, sejumlah petani mengeluhkan bahwa harga yang ditawarkan para tengkulak masih berada jauh di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA:PTSL Tahun 2025 BPN Seluma, Hanya Satu Desa Ini Yang Dapat
Dimana diketahui, jika Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan HPP gabah kering panen sebesar Rp 6500 per kilogram. Namun kenyataannya di lapangan, petani justru harus menjual gabah mereka dengan harga yang jauh lebih rendah. Hal ini menimbulkan keresahan karena secara langsung berdampak terhadap kesejahteraan dan keberlangsungan usaha pertanian mereka.
Seperti yang sampaikan oleh Seftian (38) salah satu petani warga Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat mengungkapkan, jika kekecewaannya karena harga gabah yang diterima hanya berkisar di angka Rp 6.000 per kilogram. Bahkan, menurutnya, harga itu merupakan yang tertinggi yang bisa mereka dapatkan di daerah tersebut.
"Masih di bawah harga HPP. Tengkulak masih membeli gabah Rp 6.000 per kilogram. Itu sudah paling mahal kalau di desa kami," sampainya.
Durinya juga menjelaskan, jika kondisi ini sudah terjadi sejak awal musim panen. Meskipun mengetahui bahwa harga tersebut merugikan, para petani terpaksa menjual hasil panen mereka karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. Biaya hidup sehari-hari serta keperluan untuk membeli pupuk dan benih untuk musim tanam berikutnya tidak bisa ditunda.
"Mau gimana lagi, bang. Terpaksa kami jual dengan harga yang ditawar tengkulak. Ditahan juga percuma, kami butuh modal lagi untuk menanam padi dan untuk kebutuhan sehari-hari," keluhnya.
Sumber: