Kisah Kucing Abu Nawas Yang Bijak

Radarseluma.disway.id Kisah Kucing Abu Nawas yang Bijak--
Radarseluma.disway.id - Di sebuah desa kecil di pinggiran Baghdad, hiduplah seorang pria bijak bernama Abu Nawas. Ia terkenal tidak hanya karena kecerdikannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit, tetapi juga karena kebiasaannya menolong orang-orang kecil. Suatu hari, ia menemukan seekor kucing liar yang kelaparan di jalanan. Kucing itu berwarna abu-abu dengan mata hijau yang tajam, tubuhnya kurus, dan bulunya kusut.
Melihat kucing itu, Abu Nawas merasa iba. Ia mengambil kucing itu, merawatnya, dan memberinya nama Si Abu. Dalam waktu singkat, Si Abu menjadi kucing kesayangan Abu Nawas. Namun, kucing ini bukan sembarang kucing. Ia memiliki kecerdikan dan ketangkasan yang luar biasa, seolah memahami perkataan tuannya.
BACA JUGA:Kisah Abu Nawas dan Misteri 100 Dirham
Konflik Dimulai
Suatu hari, Sultan memerintahkan semua orang di kerajaan untuk mengusir kucing liar karena dianggap mengganggu ketertiban kota. Siapa pun yang memelihara kucing akan dikenai denda berat. Perintah ini membuat Abu Nawas gelisah, tetapi ia tidak ingin menelantarkan Si Abu.
Mengetahui perintah itu, Si Abu seolah mengerti situasi yang sedang terjadi. Ia mendekati Abu Nawas dan mengeong pelan, seolah berkata, "Jangan khawatir, tuanku. Aku akan menemukan jalan keluar."
Abu Nawas tersenyum dan mengelus kepala kucing kesayangannya. "Baiklah, mari kita lihat bagaimana caramu menghadapi situasi ini."
BACA JUGA:Bagaimana Abu Nawas Menipu si Penipu..?? Ini Kisahnya
Kebijaksanaan Kucing Abu Nawas
Beberapa hari kemudian, Sultan menerima laporan bahwa banyak tikus merajalela di istana. Tikus-tikus itu merusak kain sutra, menggigit gulungan kitab, dan bahkan mencuri makanan dari dapur istana. Para penjaga sudah mencoba berbagai cara untuk menangkap tikus-tikus itu, tetapi tidak berhasil.
Mendengar kabar ini, Abu Nawas segera menghadap Sultan dan berkata, "Paduka, saya memiliki solusi untuk masalah ini."
Sultan mengangkat alisnya, tertarik. "Apa solusi itu, Abu Nawas?"
Abu Nawas tersenyum dan berkata, "Hamba memiliki seekor kucing yang sangat cerdik. Jika Paduka mengizinkannya tinggal di istana, saya yakin dalam waktu singkat tikus-tikus itu akan lenyap."
Sultan awalnya ragu, tetapi karena keputusasaan, ia pun setuju.
Saat dibawa ke istana, Si Abu segera menunjukkan kepiawaiannya. Ia bergerak dengan cepat, mengintai tikus-tikus itu dengan cermat. Dalam waktu beberapa hari, jumlah tikus di istana berkurang drastis. Para pelayan mulai memuji kucing itu, bahkan Sultan sendiri takjub melihat kehebatan Si Abu.
"Abu Nawas, kucingmu sungguh luar biasa! Aku akan mencabut larangan memelihara kucing dan bahkan memberikan tempat khusus bagi kucing-kucing di istanaku," kata Sultan dengan penuh kagum.
BACA JUGA:Rahasia Abu Nawas Meloloskan Diri dari Hukuman
Akhir yang Bijak
Dengan demikian, berkat kecerdikan Si Abu, kebijakan yang awalnya menindas para kucing pun dihapuskan. Kini, kucing-kucing dapat hidup bebas dan bahkan dihormati karena jasanya dalam menjaga kebersihan kota.
Abu Nawas tersenyum puas. Ia tidak hanya berhasil menyelamatkan kucing kesayangannya, tetapi juga mengajarkan pelajaran penting kepada Sultan: bahwa setiap makhluk memiliki peran dan manfaatnya sendiri dalam kehidupan.
Dari kisah di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa dapat kita ambil pelajaran dan hikmah berikut beberapa pelajaran dan hikmah yang dapat kita ambil:
1. Jangan meremehkan makhluk kecil
Meskipun hanya seekor kucing, Si Abu mampu mengubah kebijakan kerajaan dengan kebijaksanaannya.
2. Kecerdikan dan kebijaksanaan lebih kuat daripada kekuatan semata
Abu Nawas tidak melawan perintah Sultan dengan kekerasan, tetapi dengan akal dan strategi yang cerdas.
3. Setiap makhluk memiliki perannya sendiri
Kucing yang dianggap sebagai gangguan justru menjadi penyelamat bagi kerajaan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kebijaksanaan dapat mengatasi tantangan, bahkan dalam keadaan yang tampaknya tidak menguntungkan.(djl)
Sumber: