Abu Nawas Menyamar sebagai Dokter

Abu Nawas Menyamar sebagai Dokter

Radarseluma.disway.id -;Abu Nawas menyamar sebagai Dokter --

Radarseluma.disway.id - Pada suatu hari di Baghdad, kota yang ramai dan penuh kejutan, seorang tabib terkenal jatuh sakit. Tabib itu adalah satu-satunya dokter yang dipercaya oleh para pejabat dan orang kaya. Para pasiennya kebingungan karena mereka tidak tahu harus pergi ke mana untuk berobat.

Di saat yang sama, Abu Nawas yang terkenal cerdik dan penuh akal sedang menghadapi masalah keuangan. Ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan atau membayar sewa rumah. Ia berjalan-jalan di pasar sambil berpikir bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat. Tiba-tiba, ia melihat sekelompok orang sedang membicarakan penyakit mereka dan mengeluhkan tidak adanya tabib.

"Ah, ini kesempatan bagus!" pikir Abu Nawas. Dengan akalnya yang cemerlang, ia memutuskan untuk menyamar sebagai seorang tabib. Ia pergi ke rumah, mengambil selembar kain putih untuk dijadikan jubah dokter, lalu berjalan dengan percaya diri menuju kediaman pejabat tinggi yang sedang sakit.

BACA JUGA:Bagaimana Abu Nawas Menipu si Penipu..?? Ini Kisahnya

Abu Nawas Menjadi Tabib Palsu

Sesampainya di rumah pejabat itu, Abu Nawas disambut oleh para pelayan dengan penuh hormat. Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang tabib yang baru datang dari negeri jauh dan memiliki ramuan ajaib untuk menyembuhkan segala penyakit.

Sang pejabat, yang sudah lama sakit, langsung meminta Abu Nawas untuk memeriksanya. Dengan wajah serius, Abu Nawas mengelilingi tempat tidur pasien, sesekali mengangguk-anggukkan kepala seolah-olah sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting.

"Ini penyakit yang jarang ditemui," kata Abu Nawas dengan suara berat. "Tetapi jangan khawatir, saya punya obat rahasia."

Para pelayan dan keluarga pejabat itu terkejut, tetapi juga penuh harapan. Mereka bertanya apa obatnya.

"Dalam ilmu pengobatan dari negeri jauh, ada metode penyembuhan yang unik," kata Abu Nawas. "Pasien harus memakan sup dari daging ayam hitam yang hanya ada di hutan seberang sungai. Kemudian, ia harus berendam di air hangat selama satu jam setiap hari selama seminggu penuh."

Tanpa berpikir panjang, keluarga pejabat itu segera mengirim orang untuk mencari ayam hitam dan menyiapkan air hangat. Sementara itu, Abu Nawas diberi imbalan yang cukup besar karena telah memberikan resep pengobatan yang diyakini mujarab.

BACA JUGA:Rahasia Abu Nawas Meloloskan Diri dari Hukuman

Kedok Abu Nawas Terbongkar

Dalam beberapa hari, sang pejabat mulai merasa lebih baik. Ia berpikir bahwa metode Abu Nawas memang luar biasa. Namun, salah satu tabib istana yang sembuh dari sakitnya mulai curiga. Ia bertanya kepada keluarga pejabat tentang metode pengobatan yang diberikan oleh tabib baru itu.

"Sup ayam hitam dan berendam di air hangat?" sang tabib bertanya sambil mengernyitkan dahi. "Itu bukan metode medis, itu hanya cara agar tubuh lebih rileks!"

Tabib istana lalu menyelidiki lebih lanjut tentang dokter misterius tersebut. Setelah mencari tahu, akhirnya terungkap bahwa "tabib" itu sebenarnya adalah Abu Nawas!

Raja yang mendengar kabar itu langsung memanggil Abu Nawas ke istana. Dengan wajah serius, raja berkata, "Abu Nawas, benarkah kau telah menyamar sebagai tabib dan menipu rakyatku?"

Abu Nawas dengan tenang menjawab, "Wahai Paduka, saya tidak pernah mengaku sebagai tabib sejati. Saya hanya membantu dengan metode yang tidak berbahaya. Dan lihatlah, pejabat yang sakit itu kini sembuh!"

Raja terdiam sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak. "Kau memang cerdik, Abu Nawas! Memang benar, kau tidak menyakiti siapa pun, tetapi kau tetap menipu. Sebagai hukuman, kau harus mengembalikan semua uang yang kau terima."

Abu Nawas mengangguk dengan pasrah, tetapi dalam hatinya ia tetap merasa puas karena berhasil menggunakan kecerdasannya untuk mengatasi masalah keuangannya, meskipun harus mengembalikan uang yang didapatkannya.

BACA JUGA:Mengapa Abu Nawas Memilih Sapi Dari Pada Sekantong Emas..?

Dari kisah ini, ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil:

  1. Kecerdikan dan kreativitas bisa menjadi solusi dalam menghadapi masalah, tetapi harus digunakan dengan cara yang benar agar tidak merugikan orang lain.
  2. Terkadang, sugesti dan keyakinan dapat membantu dalam penyembuhan, seperti halnya pejabat yang merasa lebih baik setelah mengikuti "metode pengobatan" Abu Nawas.
  3. Kejujuran tetap lebih baik dalam jangka panjang, karena kebohongan sekecil apa pun bisa terbongkar pada akhirnya.
  4. Ilmu dan keahlian harus dihormati, karena seseorang tidak bisa mengaku ahli dalam bidang yang tidak dikuasainya.

Begitulah kisah Abu Nawas yang selalu penuh kecerdikan, humor, dan pelajaran berharga! (djl)

Sumber: