Akibat Harga Kopi Tinggi, Hutan Lindung Bukit Sanggul Register 37 Seluma Semakin Parah Digunduli

Hutan yang dibabat untuk menanam kopi di seluma--
Dirinya juga mengatakan, bahkan pada saat mereka tiba di lokasi. Rombongan para pecinta alam Palaska SMKN 1 Seluma, sempat disangka petugas dari Dinas Kehutanan. Sehingga membuat para perambah hutan ketar-ketir bersembunyi.
BACA JUGA: Kader PPP Ikut Kompetensi Calon Ketua DPRD di DPP PPP, Siapakah Calon Terkuat?
BACA JUGA:Inilah Hero MM yang Bikin Tank Ketar-Ketir di Mobile Legends
"Saat kami setiba dilokasi sempat disangka polisi hutan. Hingga mereka berlari bersembunyi meninggalkan pondok-pondok mereka," ujarnya.
Dampak maraknya perambahan hutan lindung ini, tidak dipungkiri karena tingginya harga kopi yang mencapai lebih dari Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogramnya. Hingga membuat para perambah hutan lindung makin merajalela. Padahal diketahui air terjun Pintu Langit yang memiliki ketinggian sekitar 102 meter ini. Merupakan asal mula sumber mata air yang mengalir hingga ke sungai Air Talo dan Air Seluma.
Dikhawatirkan dengan maraknya pembalakan hutan lindung ini mengakibatkan bencana alam. Seperti banjir bandang yang sewaktu-waktu mengancam pemukiman penduduk yang ada di hilir sungai.
BACA JUGA:Toyota Agya Mobil Kecil dengan Fitur Canggih yang Memikat Hati Penggemar
BACA JUGA:Mitsubishi Triton Mobil SUV Andalan Desain Lebih Tinggi Mesin Double Cabin Mampu Segala Medan
"Perubahan lingkungan ekosistem di hulu sungai di bukit Sanggul ini, selain mempengaruhi debit air terjun pintu langit, juga menjadi ancaman bencana banjir bandang bagi penduduknya di hilir sungai akibat Bukit Sanggul Register 37 sudah digunduli," pungkasnya.(ctr)
Sumber: