Tafsir Ayat 4 - 5 Surat Al-Bayyinah Part Tiga
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Kamis 13-02-2025,11:26 WIB
Radarseluma.disway.id tafsir Ayat 4-5 surat Al-Baiyinah Part tiga--
Radarseluma.disway.id - Surat Al- Bayyinah adalah Surat ke 98 dalam Al-Qur'an. Surat Al-Baiyinah ini terdiri dari 8 ayat, nama Surat ini Al-Bayyinah yang berarti bukti yang nyata yang diambil dari ayat pertama, nama lain yakni Surat Al-Qayyimah yang terambil dari bunyi terakhir ayat ketiga, nama lainnya lagi adalah Al-Bariyyah yang terambil dari ayat 6 dan 7.
Mayoritas para ulama Mufassir berpendapat Surat Al-Baiyinah ini Madaniyah, sebab Surat Al-Baiyinah ini menerangkan tentang Ahlul Kitab, sementara interaksi dengan Ahlul Kitab baru terjadi saat di Madinah.
Demikian pula metode pentahapan dalam menjelaskan hakikat sejarah dan keimanan dalam Surat ini, namun ada pula ulama yang berpendapat bahwa Surat ini Makkiyah.
Berikut bunyi Surat Al-Bayyinah yang terdiri dari 8 ayat yang mana berbunyi:
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
Artinya:
Orang-orang Kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang Musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (Agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al-Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan Shalat dan menunaikan Zakat dan yang demikian itulah Agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang Kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang yang Musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahannam mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk Makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal Saleh, mereka itu adalah sebaik-baik Makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.
Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS Al-baiyinah 1-8)
Tafsir Ayat 5 Surat Al Bayyinah berbunyi:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus" (QS Al-Baiyinah 5)
Orang-orang Kafir termasuk Ahli Kitab itu berselisih padahal mereka tidak diperintahkan begitu, yang Allah SWT perintahkan adalah bertauhid, memurnikan ibadah kepada-Nya. Kemudian mendirikan Sholat dan menunaikan Zakat.
Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya Agama-agama dari Allah SWT itu pada hakikatnya adalah satu. Dan inilah Kaidahnya Tauhid dan Ibadah.
“Agama itu pada asalnya satu dan Kaidah-kaidah nya sederhana dan jelas. Kaidah-kaidah nya tidak menyeru kepada perpecahan dan perselisihan mengenai Akidah dan tabiatnya yang lapang dan mudah itu,” Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
Kata Mukhlishin (مخلصين) berasal dari kata Khalasha (خلص) yang artinya murni setelah sebelumnya diliputi atau disentuh kekeruhan, dari sini, ikhlas berarti memurnikan ketaatan hanya kepada Allah SWT.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mengatakan, ikhlas beribadah kepada Allah SWT ini adalah tujuan pokok dari Agama.
Kata Hunafaa’ (حنفاء) merupakan bentuk Jamak dari Haniif (حنيف) yang artinya lurus atau cenderung kepada sesuatu. Islam adalah Agama yang hanif, lurus dan pertengahan, tidak condong kepada Materialisme, tidak juga terlalu condong kepada spiritual yang memisahkan urusan Dunia. Ia juga Agama yang Qayyimah, lurus dan tidak tidak bengkok.
Tafsir ayat 6 Surat Al Bayyinah berbunyi:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk" (QS Al-Baiyinah 6)
Orang-orang Kafir, baik mereka Ahlul Kitab maupun Musyrik, di akhirat nanti akan masuk Neraka Jahannam, mereka kekal abadi di dalamnya. Ahlul Kitab menjadi Kafir karena yang Yahudi mengatakan Uzair anak Allah SWT dan yang Nasrani mengatakan Isa anak Allah dengan trinitasnya.
Kata Al Barriyyah (البرية) berasal dari kata Bara’ (برء) yang artinya mencipta, dengan demikian, Al Barriyyah artinya adalah ciptaan atau Makhluk, ada pula yang berpendapat, kata itu berasal dari Al Bara (البرى) yang artinya tanah.
Makna ini melengkapi pengertian sebelumnya yakni Al Barriyyah adalah Makhluk yang diciptakan dari tanah.
Orang yang Kafir, mereka adalah seburuk-buruk Makhluk, bahkan lebih buruk dari Binatang
Demikianlah tafsir ayat 5 dan 6 Surat Al-Bayyinah dapat kita kupas untuk pembungkus tafsir ayat 7 dan 8 akan kita bahas di Part terakhir yaitu Part 4 Bersambung. (djl)
Sumber: